SUMBAWAPOST.com, Sumbawa Besar-Usai menuntaskan agenda Gerakan Peduli Stunting dan Santunan Lansia di Puskesmas Brangbiji, rombongan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE., M.IP., melanjutkan kunjungan kerja ke SMA Negeri 2 Sumbawa. Didampingi Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, kunjungan kali ini mengusung tema Pencegahan Kekerasan Fisik dan Seksual pada Anak serta Pendewasaan Usia Perkawinan sebuah tema penting di tengah meningkatnya perhatian terhadap isu perlindungan anak di NTB.
Kedatangan Wagub NTB dan rombongan disambut meriah oleh ratusan siswa dan guru SMAN 2 Sumbawa. Acara dibuka dengan penampilan tarian tradisional yang memukau, menciptakan suasana penuh semangat dan kebanggaan lokal.
Kepala SMAN 2 Sumbawa, Supriadi, S.Pd., M.Si., dalam laporannya menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting bagi sekolah untuk memperkuat komitmen menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan bebas kekerasan.
“Kami ingin sekolah menjadi tempat yang nyaman bagi semua siswa, tanpa kekerasan fisik maupun verbal. Melalui sosialisasi ini, kita tanamkan nilai saling menghargai dan menghormati sejak dini,” ujarnya.
Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, turut menyampaikan apresiasi atas perhatian Pemerintah Provinsi NTB terhadap dunia pendidikan dan perlindungan anak. Ia menegaskan bahwa Pemkab Sumbawa mendukung penuh gerakan pencegahan kekerasan melalui kolaborasi lintas sektor melibatkan sekolah, orang tua, dan masyarakat.
“Ini tanggung jawab kita bersama. Perlindungan anak bukan hanya tugas pemerintah, tapi tugas moral seluruh elemen bangsa,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTB Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE., M.IP., menekankan pentingnya peran sekolah dan keluarga dalam membangun budaya anti kekerasan dan anti perundungan (bullying).
“Anak-anak harus berani bicara, saling menghormati, dan menghindari perilaku yang bisa melukai teman sebayanya,” pesan Wagub.
Dalam paparannya, Wagub juga mengungkap fakta Kabupaten Sumbawa menempati urutan kedua tertinggi di NTB setelah Kabupaten Bima dalam kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.
“Kondisi ini menjadi tanggung jawab kita semua. Pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat harus bersama-sama menurunkan angka kasus tersebut secara signifikan,” tegasnya lagi.
Suasana semakin hangat saat Wagub berdialog langsung dengan sekitar sepuluh siswa SMAN 2 Sumbawa. Mereka berbagi pandangan soal bullying, upaya pencegahan kekerasan di sekolah, hingga pentingnya menjaga pergaulan di era digital. Beberapa siswa tampak antusias dan berani mengemukakan pendapat di hadapan Wagub.
Sebagai bentuk apresiasi, Hj. Indah Dhamayanti Putri memberikan bingkisan kepada siswa yang aktif dalam sesi tanya jawab.
“Saya bangga melihat anak-anak Sumbawa yang cerdas dan berani menyampaikan pendapat. Semoga semangat ini terus tumbuh dan menjadi teladan bagi teman-teman lainnya,” ujarnya menutup kegiatan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Ketua TP PKK Provinsi NTB Ny. Sinta Agathia M. Iqbal, Ketua TP PKK Kabupaten Sumbawa Hj. Ida Fitria Syarafuddin Jarot, SE, Ketua GOW Kabupaten Sumbawa Dra. Hj. Sudarti Mohamad Ansori, serta sejumlah pejabat dari Dinas Dikbud, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, BKKBN, DP3AP2KB, Inspektorat, dan BKD NTB.












