SUMBAWAPOST.com, Mataram – Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), dan juga istri Wapres Selvi Gibran Rakabuming, bersama Ketua Dekranasda Provinsi NTB, Sinta M. Iqbal, dan Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (SERUNI) Kabinet Merah Putih, menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan pernikahan anak usia dini bagi siswa-siswi tingkat SMP di Kota Mataram. Acara ini berlangsung di Aula Rinjani, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, Rabu (11/6).
Dalam kegiatan tersebut, Selvi Gibran berdialog langsung dengan para siswa yang hadir untuk membahas dampak negatif dari pernikahan anak usia dini. Para siswa secara terbuka menyampaikan pandangan mereka bahwa pernikahan dini tidak membawa manfaat, bahkan justru dapat memicu berbagai persoalan sosial, seperti stres, risiko melahirkan anak stunting, perceraian, hingga kemiskinan. Semua itu dinilai terjadi akibat ketidaksiapan mental dan kondisi kehidupan pasca-menikah.
Menanggapi hal tersebut, Selvi menegaskan pentingnya menghentikan praktik pernikahan anak usia dini, khususnya di wilayah NTB. Pesan ini disampaikannya tidak hanya kepada para siswa, tetapi juga kepada kader Posyandu, kader perlindungan anak, dan kader PKK yang turut hadir.
Ia menyampaikan harapannya agar para siswa dapat menjadi agen perubahan di lingkungan keluarga dan masyarakat.
“Saya berharap setelah sosialisasi ini, para siswa dapat menjadi agen untuk mensosialisasikan kepada saudara dan keluarga, bahwa jangan lagi ada pernikahan anak usia dini,” ujarnya.
Selain itu, Selvi juga mendorong para pelajar untuk tetap fokus pada pendidikan demi menjadi bagian dari generasi emas Indonesia 2045.
Lebih lanjut, ia menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan SERUNI dan TP PKK di berbagai daerah guna memperluas gerakan pencegahan pernikahan anak melalui berbagai program dan kegiatan edukatif.
“Terima kasih semuanya yang telah meluangkan waktu untuk hadir di hari ini, semoga membawa manfaat bagi kita semuanya tidak hanya di NTB tapi juga daerah-daerah lainnya di Indonesia dan kita pasti akan melakukan lebih banyak hal yang sama untuk mencegah pernikahan anak usia dini,” tutupnya.












