SUMBAWAPOST.com, Mataram – Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri, S.E., M.IP, secara resmi membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Pengurus Daerah Ikatan Keluarga Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (DPD IKAL Lemhannas) NTB di Gedung Ibnu Sina INKES YARSI Mataram, Senin (28/7).
Kegiatan ini dirangkai dengan seminar serta bedah buku berjudul “Problematika Merarik Kodeq, Tradisi atau Jalan Tengah”. Tema tersebut mengangkat isu penting terkait praktik adat Sasak yang belakangan menuai perhatian publik, khususnya dari sisi hukum, perlindungan anak, dan masa depan generasi perempuan.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur menyampaikan apresiasi kepada para alumni Lemhannas NTB yang telah memprakarsai forum tersebut.
“Saya merasa bangga hadir di forum yang digagas para alumni Lemhannas NTB yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk aktivis dan akademisi yang peduli memberikan kontribusi nyata terhadap permasalahan daerah, terutama yang berkaitan dengan adat dan budaya,” ujarnya.
Wakil Gubernur menegaskan bahwa tantangan pembangunan saat ini semakin beragam, mulai dari transformasi ekonomi, dinamika sosial budaya, polarisasi informasi, hingga ancaman terhadap jati diri kebangsaan.
“Saya berharap forum ini melahirkan rumusan program kerja yang tajam, kontekstual, dan dapat diaplikasikan. Terutama untuk memperkuat ketahanan sosial, wawasan kebangsaan, serta karakter generasi muda NTB,” tegasnya.
Indah Dhamayanti juga mengapresiasi tema yang diangkat dalam seminar dan bedah buku mengenai Merarik Kodeq, sebuah tradisi dalam budaya Sasak yang kerap menimbulkan pro dan kontra.
“Merarik Kodeq merupakan bagian dari identitas budaya kita. Namun kita tidak boleh menutup mata bahwa praktik ini memiliki sisi kontroversial, terutama bila dilihat dari aspek hukum dan perlindungan anak,” ungkapnya.
Ia menilai penting adanya pendekatan yang dialogis dan terbuka dalam menyikapi tradisi lokal. Tidak semua adat, lanjutnya, harus dipertahankan jika bertentangan dengan prinsip kemanusiaan, hak asasi, dan pendidikan.
Di akhir sambutannya, Wakil Gubernur mengajak para alumni Lemhannas untuk memperkuat peran sebagai agen perubahan, penjaga moral publik, sekaligus mitra strategis pemerintah daerah.
“Saya percaya para alumni Lemhannas memiliki kapasitas untuk menjembatani nilai-nilai kebangsaan dengan dinamika lokal. Mari kita perkuat komitmen bersama demi mewujudkan pembangunan NTB yang berkeadilan, inklusif, dan berakar pada kearifan lokal,” pungkasnya.












