SUMBAWAPOST.com, Dompu – Suhu politik olahraga di Dompu mulai memanas jelang pemilihan Ketua KONI. Kabar bahwa Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D) Kabupaten Dompu, Asrullah, ST mencalonkan diri sebagai Ketua KONI menuai sorotan tajam dari kalangan pemuda.
Salah satu suara lantang datang dari Herdiansyah alias Uba, mantan Ketua Umum HMI Cabang Dompu, yang menilai langkah Ketua TP2D tersebut sebagai bentuk kerakusan kekuasaan dan rangkap jabatan yang tidak etis.
Sebagai mantan Ketua Umum HMI Cabang Dompu, saya memiliki kepedulian yang besar terhadap perkembangan olahraga di daerah kita.
“Saya percaya bahwa KONI Kabupaten Dompu harus dipimpin oleh seseorang yang memiliki fokus dan dedikasi penuh terhadap pengembangan olahraga, bukan seseorang yang sudah memiliki tanggung jawab besar sebagai Ketua TP2D. Yah, walaupun secara aturan sah dan tidak dilarang ketika Ketua KONI merangkap jabatan,”tegas Uba, dalam keterangan kepada media ini, Minggu (22/06).
Menurut Uba, publik Dompu seolah dipaksa menerima, bahwa tidak ada lagi figur lain yang layak, hingga satu orang harus memegang dua jabatan sekaligus.
“Ini terkesan seolah-olah di Dompu sudah tidak ada lagi figur atau orang, sehingga harus rangkap jabatan,” ujarnya.
“Saya juga menilai bahwa langkah ini terkesan Rakus/ serakah jabatan, dan haus kekuasaan. Mengapa seseorang yang sudah menjabat sebagai Ketua TP2D harus mengincar jabatan lain? Ini menunjukkan bahwa beliau tidak puas dengan satu jabatan saja dan ingin menguasai lebih banyak kekuasaan,”sambungnya.
Uba bahkan mempertanyakan capaian nyata Ketua TP2D selama ini, yang menurutnya belum terlihat signifikan.
“Yang TP2D itu saja belum mampu dilaksanakan dengan maksimal, sekarang ingin tambah lagi tugas. Kan konyol,” sindirnya.
Lebih jauh, Uba memperingatkan bahwa tumpang tindih jabatan bisa berdampak negatif terhadap kinerja institusi, termasuk menghambat agenda percepatan pembangunan daerah.
“Jika Ketua TP2D juga menjadi Ketua KONI, maka fokus terhadap percepatan pembangunan daerah akan terganggu,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa pemilihan Ketua KONI harus dilakukan secara transparan, adil, dan berdasarkan kapasitas calon, bukan berdasarkan kekuasaan atau kedekatan struktural.
“Kita harus memastikan bahwa proses pemilihan Ketua KONI Dompu dilakukan dengan adil dan transparan, serta mempertimbangkan kualifikasi dan kemampuan calon yang sesuai dengan kebutuhan organisasi,” tuturnya.
Saya berharap agar kontestasi KONI dapat berjalan dengan lancar dan memilih pemimpin yang dapat membawa kemajuan bagi olahraga dan masyarakat Kabupaten Dompu.
Menyikapi hal itu, Calon Ketua KONI Dompu Asrullah belum bisa di konfirmasi hingga berita ini diterbitkan.












