SUMBAWAPOST.com, Dompu – Keluarga besar almarhum Junaid alias Jhon, pegawai senior Koperasi KSP Nuansa Perkasa Dompu yang dikabarkan Milik Bupati Dompu, resmi melaporkan dugaan kejanggalan kematian korban ke Kepolisian Resor (Polres) Dompu, pada Rabu, 23 Juli 2025.
Laporan yang diberi nomor 01/LK-JHN/07/2025 ini memuat dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematian, penghilangan barang bukti, dan kelalaian dalam penanganan medis. Langkah ini diambil setelah berbagai kejanggalan mencuat terkait kondisi korban, proses penanganan jenazah, serta tidak adanya dokumen resmi dari pihak medis maupun koperasi.
“Kami sudah secara resmi menyampaikan laporan ke Polres Dompu,,” ujar Pastini, istri sah almarhum, usai menyerahkan laporan.
Laporan ke Polres: Minta Autopsi dan Proses Hukum Menyeluruh
Dalam laporan tersebut, keluarga meminta penyidik mengambil langkah-langkah hukum, termasuk:
1. Melakukan autopsi terhadap jenazah almarhum Jhon
2. Memeriksa semua pihak terkait, mulai dari:
-Manajemen dan staf Koperasi KSP Nuansa Perkasa
-Istri siri korban, Sulas
-Kepala dan petugas medis Puskesmas Rasa Nggaro (Puskesmas Dompu Barat)
Sopir dan Pendamping Ambulans
Keluarga juga menilai bahwa tidak adanya visum dan Surat Keterangan Kematian (SKK) dari pihak medis merupakan pelanggaran terhadap Permenkes No. 15 Tahun 2014, yang mewajibkan setiap kematian ditangani secara prosedural oleh tenaga medis dengan dokumentasi resmi.
“Kami tidak menuduh siapa-siapa. Tapi ada terlalu banyak kejanggalan, dan kami ingin semuanya dibuka terang-benderang di depan hukum,” tegas pendamping usai menyampaikan Laporan.
Polres Dompu Diminta Transparan dan Independen
Keluarga berharap Polres Dompu bersikap transparan, adil, dan profesional dalam menangani kasus ini. Apalagi, laporan tersebut juga telah ditembuskan ke berbagai lembaga negara, antara lain:
Kapolda NTB
Ketua DPRD Kabupaten Dompu
Komnas HAM
Ombudsman RI Perwakilan NTB
LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban)
Kepala Puskesmas Bungkam? Publik Desak Penjelasan
Sebelumnya, dihubungi, Kepala Puskesmas Dompu Barat, Mujakir, S.K.M., belum memberikan penjelasan resmi. Keluarga mempertanyakan yakni;
Apakah Kepala Puskesmas tidak mengetahui ada pasien meninggal dunia?
Kenapa tidak ada SKK atau visum dari petugas medis?
Bagaimana hasil pemeriksaan awal medis terhadap korban?
Siapa petugas yang mendampingi dan memberikan penjelasan kepada keluarga?
“Kalau pasien sudah ditangani, harusnya ada catatan medis. Apa mungkin kepala puskesmas tidak tahu? Atau jangan-jangan memang tidak mau tahu?,” sindir salah satu warga Desa Bolo saat mengikuti tahlilan korban.
Keluarga Siap Kawal Kasus Sampai Tuntas
Kematian Junaid alias Jhon bukan sekadar musibah, tapi menjadi pertaruhan hukum dan kemanusiaan di tengah masyarakat. Keluarga menyatakan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, dan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada aparat penegak hukum.
“Kami hanya ingin keadilan,” tutup Pastini yang akrab disapa Mama Refi.
Terpisah, menanggapi hal ini, Kepala Puskesmas Dompu Barat, Mujakir, angkat bicara. Ia mengaku belum bisa memberikan penjelasan detail karena masih perlu berkoordinasi dengan dokter yang menangani langsung Junaid saat kejadian.
“Coba koordinasi dulu sama dokternya,” ujar Mujakir, Kamis (24/7).
Namun demikian, Mujakir memastikan bahwa pihaknya telah melakukan prosedur awal secara medis terhadap almarhum Junaid. “Pasiennya sempat dilakukan pengkajian dan pelayanan lebih awal,” jelasnya.
Ketika ditanya mengapa tidak ada surat keterangan kematian yang diterbitkan oleh pihak puskesmas, Mujakir menjawab bahwa sudah ada petugas yang mendampingi dan memberikan penjelasan kepada pihak keluarga. “Ada petugas kami yang menjelaskan langsung ke keluarga,” tambahnya.
Terkait laporan polisi yang menyebut Puskesmas Dompu Barat ikut disebut dalam laporan keluarga korban, Mujakir menyatakan belum menerima informasi resmi. “Kami belum tahu ada laporan dari Polisi nya,” tandasnya.
Di sisi lain, media ini juga mencoba mengonfirmasi Kepala Pengawas Koperasi Dompu, Dedy, yang disebut-sebut memiliki hubungan kerja dengan almarhum Junaid. Namun hingga berita ini diterbitkan, yang bersangkutan belum memberikan respons terhadap pertanyaan yang dilayangkan melalui pesan singkat WhatsApp.
Kasus kematian Junaid alias Jhon kini terus menjadi sorotan publik, apalagi setelah pihak keluarga resmi melapor ke Polres Dompu. Publik menanti kejelasan, bukan hanya soal penyebab kematian, tetapi juga soal akuntabilitas layanan kesehatan yang seharusnya transparan.
Redaksi SUMBAWAPOST berkomitmen mengawal kasus ini dan membuka ruang klarifikasi seluas-luasnya bagi pihak koperasi, puskesmas, dan semua pihak terkait.
Catatan Redaksi:
Apabila pihak Puskesmas Dompu Barat, KSP Nuansa Perkasa, maupun terlapor lainnya ingin menyampaikan hak jawab, klarifikasi atau pernyataan resmi, silakan hubungi redaksi melalui email: redaksi@sumbawapost.com.












