SUMBAWAPOST.com, Mataram- Di hadapan 37 peserta delegasi dari sejumlah negara dalam ajang Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS), Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengajak untuk menjalin kolaborasi dan menanamkan investasi di Nusa Tenggara Barat. Ajakan tersebut disampaikan saat para diplomat berkunjung ke Bank NTB Syariah, Jumat (9/5), dalam sesi pemaparan potensi daerah.
“Keuangan kami sangat terbatas, jadi kami tidak punya pilihan selain bekerja sama dengan komunitas bisnis, dengan sektor privat, jadi para diplomat, kalau mau berinvestasi, kami siap,” ujar Gubernur, jujur tanpa basa-basi.
Dalam presentasinya, Gubernur membeberkan berbagai peluang kerja sama strategis yang terbuka lebar di NTB, mulai dari sektor energi bersih, konektivitas dan logistik, pengembangan SDM, pendidikan vokasi, pariwisata berkelanjutan, hingga industri perikanan modern.
Untuk sektor energi, Iqbal menyoroti potensi besar NTB dalam pengembangan energi bersih seperti tenaga surya dan mikrohidro. “Inisiatif apa pun untuk energi terbarukan sangat diharapkan karena kami menargetkan energi bersih, nol emisi pada tahun 2050. Kami sangat bekerja keras untuk itu,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan pentingnya infrastruktur konektivitas. Pembangunan pelabuhan mini dan pelabuhan kontainer cabang sedang dikaji untuk memperlancar distribusi hasil produksi daerah.
“Sekarang kami sedang melakukan studi untuk membangun apa yang kami sebut konsep pelabuhan mini dan kontainer cabang kami sedang mempelajari kemungkinan dan pengembangan mobile and small port,” jelasnya.
Pentingnya konektivitas ini tak lepas dari status NTB sebagai salah satu lumbung jagung dan beras nasional. Pemprov juga tengah menjajaki pembukaan jalur penerbangan langsung dari Bangkok, Tiongkok, dan Australia ke Lombok.
Dalam bidang pendidikan, Pemprov NTB menetapkan pendidikan vokasi sebagai prioritas utama demi mengatasi pengangguran.
“Angka pengangguran cukup tinggi, itulah kenapa kami fokus pada pendidikan vokasi. Ini target kami sekarang. Kami ingin fokus dan investasi dalam pendidikan vokasi untuk pasar lokal, nasional, maupun internasional,” ujarnya.
Tak hanya itu, Gubernur juga melobi para diplomat untuk memberikan perhatian khusus pada pemberian beasiswa luar negeri. “Jika ada program beasiswa yang dibuka untuk Indonesia, tolong masukkan NTB. Jangan lupa berikan kuota khusus untuk NTB saya pastikan keseriusan kami untuk mengirimkan kandidat terbaik dan itu akan menjadi investasi terbaik Anda di masa depan,” pintanya.
Dalam sektor pariwisata, NTB mengusung konsep MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) serta wisata berkualitas yang berbasis ekosistem dan kearifan lokal. Kawasan unggulan seperti Senggigi dan Mandalika akan dihubungkan lewat layanan “pesawat laut” ala Maladewa.
Adapun dalam sektor perikanan, NTB tengah mengembangkan hilirisasi industri melalui budidaya udang vaname, yang dinilai berpotensi memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat pesisir.
Mengakhiri presentasinya, Gubernur menegaskan bahwa seluruh program pembangunan di NTB akan berbasis pendekatan ilmiah, bukan semata-mata firasat atau insting politik.
“Kami akan melakukan yang terbaik dengan membuat keputusan berdasarkan sains, bukan dengan intuisi. Semuanya harus dikerjakan berdasarkan pendekatan sains,” tegasnya.












