Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Barat (NTB) dibuat terkesima. Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) NTB memamerkan 139 inovasi unggulan yang siap menembus panggung dunia. Dari pengembangan kacang Sacha Inchi hingga kurma silang salak yang sukses tembus peringkat 7 terbaik dunia dan bakal berlaga di ajang Inovasi Abu Dhabi 2025, BRIDA kian menunjukkan tajinya sebagai motor penggerak riset dan daya saing daerah.
SUMBAWAPOST.com, Mataram – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kian menunjukkan tajinya dalam dunia riset dan teknologi. Dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPRD NTB yang digelar di Kantor DPRD NTB, Selasa (9/9), BRIDA memamerkan sederet 139 inovasi unggulan yang siap dihilirisasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mengerek daya saing daerah hingga ke panggung internasional.
Rapat kerja tersebut dipimpin oleh Sekretaris Komisi IV DPRD NTB, Hasbullah Muis Konco, dan dihadiri jajaran anggota komisi. Dari pihak BRIDA, Kepala BRIDA NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., M.H., hadir langsung bersama para koordinator kelompok kerja untuk memaparkan capaian kinerja, roadmap penelitian, serta rencana strategis riset ke depan.
Dalam forum itu, Komisi IV DPRD NTB menyoroti sejumlah aspek penting, mulai dari realisasi anggaran 2025, rencana anggaran tahun berikutnya, hingga strategi inovasi BRIDA agar benar-benar berdampak nyata pada masyarakat.
Sekretaris Komisi IV DPRD NTB, Hasbullah Muis Konco, memberikan apresiasi tinggi terhadap gebrakan BRIDA, tetapi sekaligus menitipkan pesan agar inovasi tidak sekadar jadi konsep di atas kertas.
“Kami melihat BRIDA bergerak dengan semangat baru. Harapan kami, inovasi yang dihasilkan tidak berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar dihilirisasi agar memberi manfaat nyata bagi masyarakat NTB. Kami juga mendorong BRIDA untuk mengeksplor potensi inovasi di berbagai sektor mulai dari pertanian, perikanan, kesehatan, hingga energi agar NTB semakin mandiri dan berdaya saing,” ujarnya.
Kepala BRIDA NTB, I Gede Putu Aryadi, menegaskan bahwa lembaganya kini tengah menjalani transformasi kelembagaan besar-besaran sesuai Permendagri Nomor 7 Tahun 2023, di mana struktur jabatan BRIDA beralih dari sistem struktural menjadi fungsional.
“Transformasi ini membuat BRIDA lebih fokus menghasilkan karya nyata. Kami sedang menyiapkan laboratorium riset, menyusun roadmap penelitian, serta mengawal 139 inovasi daerah, di mana 12 inovasi lahir langsung dari BRIDA,” jelas Gede.
BRIDA tak hanya bicara konsep, tetapi juga memamerkan inovasi-inovasi unggulan yang berpotensi mendongkrak ekonomi NTB sekaligus membawa nama daerah ke level internasional.
Beberapa inovasi yang menjadi sorotan antara lain yakni Pemanfaatan lahan kering untuk pertanian produktif, Pengembangan kacang Sacha Inchi di atas lahan seluas 30 hektare dengan lebih dari 5.000 pohon, Varietas kurma silang salak, inovasi unik hasil riset BRIDA, yang kini menempati peringkat ke-7 terbaik dunia dan akan mewakili Indonesia di ajang Inovasi Abu Dhabi 2025.
“Inovasi ini adalah bukti bahwa NTB mampu melahirkan produk unggulan yang tak hanya dikenal di tingkat nasional, tetapi juga dunia,” tegas Gede dengan penuh optimisme.
Dengan sederet inovasi yang disiapkan, BRIDA NTB optimistis mampu mengubah wajah NTB dari sekadar destinasi wisata menjadi pusat riset dan inovasi berkelas dunia. Komisi IV DPRD NTB pun memberikan apresiasi tinggi dan mendorong BRIDA untuk memastikan seluruh inovasi benar-benar dihilirisasi, sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat.
