Tidak Ada Alasan Kepala Daerah Tidak Berpihak pada Lingkungan
Sekotong, Lombok Barat Ironi mencolok terjadi di jantung tambang emas Nusa Tenggara Barat. Di tengah melimpahnya sumber daya alam, warga di kawasan Sekotong dan sekitarnya justru hidup dalam kemiskinan ekstrem. Gubernur NTB Makmur dan Mendunia, Lalu Muhammad Iqbal, pun angkat bicara bahwa tambang ilegal harus dihentikan, dan kekayaan alam daerah harus kembali dinikmati rakyat, bukan segelintir pihak yang merusak lingkungan.
SUMBAWAPOST.com, Mataram-Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal, menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan perlindungan lingkungan hidup dan penataan aktivitas pertambangan di daerah.
“Gubernur bukan hanya untuk manusianya, dia gubernur untuk sungainya, dia gubernur untuk lautnya, dan dia gubernur untuk hutannya. Maka tidak ada alasan seorang kepala daerah untuk tidak berpihak pada lingkungan, untuk tidak menjaga lingkungannya, karena itu adalah hal yang diamanahkan juga kepada dia,” tegas Gubernur Iqbal. Pernyataan tersebut disampaikan saat menerima massa aksi dari Aliansi Gerakan Rakyat Peduli (GARAP) NTB, yang menggelar demonstrasi dengan seruan besar ‘Tanah untuk rakyat, air untuk kehidupan, dan moratorium izin tambang sekarang juga’, pada Selasa (28/10/2025) di Mataram.
Iqbal menegaskan bahwa persoalan tambang ilegal di NTB kini telah menjadi ancaman nyata. Dampaknya tidak hanya merusak alam, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat di sekitar lokasi tambang.
“Banyak tambang ilegal yang muncul di NTB, dampaknya sudah luar biasa. Bukan saja terhadap lingkungan, tetapi juga terhadap masyarakat di sekitarnya. Berapa banyak anak-anak lahir dalam keadaan cacat karena air yang mereka konsumsi sudah terkontaminasi merkuri, dan ini terjadi di banyak tempat,” ujarnya dengan nada prihatin.
Gubernur Iqbal juga menyoroti kondisi ironis bahwa sebagian besar wilayah tambang ilegal justru merupakan daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem seperti di Sekotong Lombok Barat .
“Itu artinya banyak masyarakat kita yang harusnya kaya dari sumber daya emas di sekitar mereka, justru hidup miskin dan sakit karena dampak tambang ilegal,” ungkapnya.
Iqbal menegaskan bahwa keberpihakan pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Menurutnya, pembangunan yang sejati harus menempatkan manusia dan alam dalam keseimbangan.












