SUMBAWAPOST.com, Mataram – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, menerima audiensi pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Wilayah NTB di ruang kerjanya, Rabu (7/5). Audiensi tersebut membahas dua agenda penting: penataan kantor sekretariat DMI dan rencana pembangunan Masjid NTB pertama di Jalur Gaza, Palestina.
Dalam pertemuan yang dipimpin Ketua DMI NTB, H. Muzihir, pihaknya mengusulkan agar DMI diberikan ruang sekretariat di kawasan Islamic Center (IC) Mataram. Muzihir menekankan bahwa keberadaan kantor DMI idealnya berada di lingkungan masjid, sesuai dengan semangat kelembagaan mereka.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Iqbal menyambut baik dan menyatakan akan menata ulang fungsi IC agar lebih terintegrasi demi kepentingan umat. “InsyaAllah, kami akan atur ulang tata fungsi Islamic Center agar bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bersama, termasuk sebagai kantor DMI dan Baznas NTB,” ujar Miq Iqbal.
DMI NTB juga mengungkapkan rencana besar: ikut serta dalam program nasional pembangunan 10 masjid darurat di Jalur Gaza yang diinisiasi oleh DMI Pusat. NTB diharapkan dapat membangun satu dari 10 masjid tersebut, sejalan dengan julukannya sebagai “Pulau Seribu Masjid.”
Dalam rangka itu, DMI mengusulkan program penggalangan dana koin dari siswa sekolah. Mereka mendorong adanya imbauan dari Gubernur agar siswa membawa uang koin logam, seperti pecahan Rp100, untuk disumbangkan melalui celengan khusus di masjid.
“Inisiatif ini sederhana tapi penuh makna. Kita bisa mulai dari anak-anak dengan menyisihkan koin logam, lalu dikumpulkan untuk membangun masjid darurat di Gaza,” kata Muzihir.
Gubernur Iqbal mendukung penuh inisiatif tersebut dan bahkan menyarankan agar masjid NTB di Gaza dilengkapi dengan fasilitas klinik. “Agar manfaatnya tidak hanya spiritual, tapi juga sosial dan kesehatan untuk masyarakat Gaza,” ujar Miq Iqbal.
Dengan semangat kolaborasi dan solidaritas kemanusiaan, program ini diharapkan menjadi langkah nyata masyarakat NTB dalam memberi kontribusi global, sekaligus memperkuat identitas keislaman dan kepedulian antarbangsa.












