SUMBAWAPOST.com, Bogor- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Gugum Ridho Putra, SH., MH., menyampaikan orasi politik penuh makna dalam acara Pelantikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBB yang digelar di Pusdiklat Bela Negara, Rumpin, Bogor, Rabu (24/9/2025).
Dalam pidatonya, Gugum memperkenalkan kosa kata baru yang cukup unik sekaligus sarat makna, yaitu ‘Swatantra Munasakti’. Istilah ini mengundang perhatian karena terasa asing, namun sesungguhnya memiliki akar filosofis dalam tradisi Jawa.
‘Swatantra’ berarti mandiri atau berdiri sendiri, sementara ‘Munasakti’ dimaknai sebagai kesadaran diri atau kesadaran spiritual. Jika dirangkaikan, Swatantra Munasakti bermakna kemandirian yang disertai kesadaran diri, atau berdiri sendiri dengan kesadaran spiritual.
Konsep ini, menurut Gugum, menjadi landasan penting bagi kader PBB untuk meneguhkan sikap politiknya: mandiri, berprinsip, sekaligus memiliki kesadaran spiritual dan kebangsaan yang tinggi.
Dalam pidatonya, Gugum menegaskan arah perjuangan PBB di tengah dinamika bangsa.
“Saudara-saudaraku yang terhormat, fungsionaris, aktivis, dan kader PBB yang saya banggakan, kita berada dalam kondisi makro bangsa yang penuh tantangan dan peluang. Sebagai partai yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan kebangsaan, kita harus memahami dinamika ini dengan baik dan siap menyikapinya,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya militansi, kualifikasi, dan kapabilitas kader PBB dalam mengemban tugas partai. Gugum juga mengingatkan bahwa perjuangan PBB tidak boleh lepas dari ideologi partai yang tertuang dalam Tafsir Asas PBB, dengan tetap berpegang teguh pada bingkai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
“Kita dalam desain-desain pengembangan kita itu arahnya tidak menjadikan mereka pekerja tetapi mereka bekerja, bukan menjadi pekerja. Jadi mereka subjek, bukan objek,” ungkap Gugum.
Lebih jauh, Ketua Umum menekankan bahwa kader PBB harus menjadi agen perubahan positif di tengah keberagaman bangsa, mampu bekerja sama lintas golongan, namun tetap teguh menjaga identitas dan nilai-nilai Islam serta kebangsaan yang menjadi fondasi partai.
Momentum pelantikan DPP PBB ini juga ditandai dengan pembacaan ikrar, janji, dan sumpah pengurus sebagai bentuk komitmen bersama dalam membangun partai yang solid, kuat, dan konsisten memperjuangkan kepentingan rakyat.
Badan Kaderisasi Partai (BKP) PBB menegaskan bahwa pesan Ketua Umum tersebut akan menjadi pedoman kerja seluruh fungsionaris, aktivis, dan kader partai.
“Mari kita bekerja sama untuk membangun PBB yang kuat dan solid, serta memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia. Semoga kita semua dapat menjadi agen perubahan yang positif bagi bangsa dan negara kita,” pungkas Gugum.
Menanggapi hal itu, Ketua DPW PBB NTB Nadirah Al-Habsyi, yang juga Anggota DPRD NTB periode 2024–2029, memberikan apresiasi tinggi terhadap orasi politik sang Ketua Umum.
“Konsep Swatantra Munasakti ini sangat relevan dengan kondisi politik bangsa kita hari ini. Kita butuh kemandirian partai dan kesadaran kader agar tidak sekadar ikut arus, tetapi mampu menjadi pelopor perubahan di daerah masing-masing. Di NTB, kami siap menjadikan konsep ini sebagai spirit perjuangan politik, khususnya dalam memperjuangkan aspirasi rakyat di parlemen,” tegas Nadirah Al-Habsyi dan juga Istri dari Sekwil GP Ansor NTB Arman Anwar.
Ia menambahkan, konsep yang digagas Ketum PBB tersebut bukan hanya jargon, melainkan arah baru bagi PBB agar tetap konsisten dalam jalur ideologi Islam dan kebangsaan.
“Ini bukan sekadar istilah indah, tetapi jalan perjuangan. Kita di NTB akan membumikan pesan ini dalam kerja nyata, baik di legislatif maupun di tengah masyarakat,” pungkasnya.
Dengan hadirnya konsep Swatantra Munasakti, Partai Bulan Bintang ingin menunjukkan wajah politik yang berbeda yakni politik yang mandiri, sadar, dan berpihak kepada rakyat.












