SUMBAWAPOST.com, Mataram – Aroma perlawanan terhadap kekuasaan Rezim lama mulai terasa tajam di Nusa Tenggara Barat. Sejumlah spanduk berisi protes keras terhadap struktur Komisaris dan Direksi Bank NTB Syariah bermunculan di berbagai titik strategis Kota Mataram. Aksi ini digerakkan oleh sekelompok warga yang menamakan diri “Aliansi Pemuda-Masyarakat NTB Bersatu” dan secara langsung menyasar Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal (LMI), sebagai pengambil kebijakan utama. Rabu, 7 Mei 2025.

Pantauan media ini saat melintas di Jalan Udayana, terlihat spanduk-spanduk terpajang mencolok di sejumlah lokasi, antara lain Simpang Empat BI, depan Gedung Bank NTB Syariah, Kantor DPRD NTB, Pesannya seragam dan tajam: mendesak Gubernur NTB, mendukung pernyataan dan menolak kembalinya nama-nama lama.
Ditulis di salah satu spanduk, Aliansi menyuarakan dukungan terbuka terhadap keberadaan Prof. Asikin yang kini menjadi bagian dari Panitia Seleksi (Pansel) Direksi Bank NTB Syariah.
“Mendukung pernyataan dan sikap, serta keberadaan Prof. Asikin dalam Pansel NTB S,” bunyi tulisan dalam spanduk tersebut.
Tak hanya itu, Aliansi juga melontarkan desakan keras kepada Gubernur LMI agar tidak mengulang pola lama dengan melibatkan figur-figur dari era pemerintahan sebelumnya.
“Mendesak Gubernur NTB (LMI), untuk tidak menggunakan anasir lama era Gubernur Zulkifli Mansyah,” (Dengan inisial K., U., A., dan kroni-kroninya) Di dalam struktur Direksi Bank NTB Syariah,” tegas pernyataan yang terpampang.
Di bagian bawah spanduk, turut disematkan tagar kampanye yang mencolok: #Save_NTBS dan #Selamatkan_Bank_Daerah.
Hingga berita ini dirilis, belum ada tanggapan resmi dari Pemerintah Provinsi NTB sebagai pemegang saham mayoritas Bank NTB Syariah atas aksi dan tuntutan yang dilayangkan oleh aliansi tersebut.
Di tengah sorotan publik, Bank NTB Syariah sedang membuka seleksi terbuka untuk posisi Direksi, Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah. Riduan Mas’ud, Sekretaris Pansel Bank NTB Syariah menyampaikan pansel menggandeng Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) sebagai head hunter independen.
“Kami melibatkan LPPI untuk mencari SDM yang handal di bidang perbankan syariah,” ujar Riduan Mas’ud, Sekretaris Pansel Bank NTB Syariah sebelumnya. (29/4)
Riduan menegaskan bahwa pelibatan LPPI merupakan bentuk komitmen Gubernur Iqbal untuk menjalankan proses seleksi secara profesional, bersih dari intervensi politik, dan berintegritas tinggi.
“Keterlibatan LPPI adalah wujud nyata keseriusan Gubernur untuk membawa Bank NTB Syariah ke arah yang lebih sehat dan terpercaya,” tambahnya.
Sejak pendaftaran dibuka pada 24 April hingga 30 April 2025, Pansel telah menerima 98 pelamar. Rinciannya: 78 orang mendaftar sebagai calon Komisaris, sementara 20 lainnya melamar posisi Direksi.
Ketua Pansel, Wirajaya Kusuma, mengatakan jumlah pelamar bisa saja bertambah hingga detik-detik terakhir penutupan. Ia juga menyebut bahwa seleksi ini bersifat nasional, dan hingga kini belum dilakukan pemetaan asal pelamar.
“Kami belum memetakan domisili pelamar. Karena pendaftaran dibuka secara nasional, belum bisa dipastikan apakah mayoritas dari NTB atau luar,” jelasnya. (24/4).
Seleksi ini diharapkan menghasilkan figur-figur profesional yang mampu mengangkat performa Bank NTB Syariah sebagai BUMD strategis kebanggaan daerah.
“Kami berharap dapat menemukan calon direksi dan komisaris yang benar-benar kompeten untuk membawa Bank NTB Syariah menjadi lebih kuat dan berdaya saing,” tutup Wirajaya.












