SUMBAWAPOST.com, Mataram- Pengurus Provinsi Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) NTB menggelar rapat koordinasi virtual bersama pengurus kabupaten/kota se-NTB pada Rabu (25/06). Agenda ini digelar sebagai langkah strategis menjelang perhelatan PON 2028 yang akan dilaksanakan bersama oleh NTB dan NTT.
Ketua PSOI NTB, Nurbaya, menekankan pentingnya sinergi dan kebersamaan seluruh pengurus dalam menghadapi momentum besar tersebut.
“Saya tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan rekan-rekan semua, terutama pengurus di daerah. Kita harus fokus pada persiapan PON NTB-NTT 2028. Ini momentum besar kita,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan hasil koordinasi dengan KONI NTB yang menyatakan bahwa persiapan menyambut PON sudah mencapai 70-80 persen, termasuk kesiapan penyerahan bendera PON.
48 Cabor Dipertandingkan, NTB Target 50–60 Emas
Rapat tersebut juga membahas teknis pelaksanaan PON yang akan mempertandingkan 48 cabang olahraga, dengan rincian 22 cabor di NTT, 23 di NTB, dan tiga tambahan.
“Sebagai tuan rumah, target kita harus tinggi. Minimal peringkat 5 nasional dengan target 50–60 medali emas,” tegas Nurbaya.
Venue Surfing Diincar, PSOI NTB Unggulkan Potensi Alam Sendiri
Salah satu poin krusial yang dibahas adalah potensi pemindahan venue cabor surfing dari Pulau Rote, NTT, ke NTB. PSOI NTB secara terbuka menyatakan kesiapannya sebagai tuan rumah surfing dengan berbagai keunggulan.
“Kita akan ajukan pemindahan venue surfing ke NTB. Secara teknis, kita punya ombak, atlet, dan pengurus aktif. Apalagi PSOI NTT sudah vakum setahun terakhir,” ungkap Nurbaya.
Keputusan akhir tetap berada di tangan Pengurus Besar (PB), namun usulan dapat diajukan melalui KONI NTB dan Dispora.
Atlet SEA Games Optimis: 90 Persen Emas Surfing dari NTB
Atlet PSOI NTB sekaligus peraih medali di SEA Games, One Anwar, menyuarakan dukungan penuh atas usulan venue surfing digelar di NTB.
“Saya optimis 90 persen kita bisa sumbang emas dari surfing jika diselenggarakan di NTB. Kita sudah sangat paham medan, ombak, dan kondisi alam kita sendiri,” katanya.
Ia juga mengusulkan pelatihan intensif dan program pembinaan demi memperkuat kesiapan atlet secara teknis maupun mental.
Legitimasi dan Dukungan Internal Menguat
Joice Leting, pengurus PSOI NTB lainnya, menguatkan bahwa pemindahan venue surfing ke NTB akan memperkuat posisi kelembagaan PSOI NTB secara sah.
“Kita kuasai potensi alam, ombak, dan telah siap secara organisasi. Soal lokasi, tak perlu diperdebatkan, kita bicara NTB sebagai satu kesatuan, bukan daerah per daerah,” tegas Joice.
Nurbaya mengamini pernyataan tersebut dan menutup rapat dengan dorongan semangat bagi seluruh pengurus untuk menjaga kekompakan dan komitmen bersama.
“Kalau PON ini diselenggarakan di NTB, ini jadi angin segar dan harapan kita semua. Mari kita tunjukkan bahwa NTB bisa, PSOI bisa, dan surfing bisa jadi penyumbang emas andalan,”terangnya.
KONI NTB Pastikan Siap Jadi Tuan Rumah PON 2028
Sementara itu, Ketua KONI NTB, Mori Hanafi, menyatakan bahwa pihaknya sudah sangat siap untuk menyelenggarakan PON 2028 bersama NTT.
“Dalam pertemuan kami bersama Gubernur NTB dan NTT dengan Kemenpora dan KONI Pusat, bahwa kita siap betul-betul menjadi tuan rumah PON 2028,” jelas Mori.
Menurutnya, kekhawatiran sejumlah pihak terkait kesiapan NTB mulai sirna seiring dengan kesiapan infrastruktur, atlet, serta dukungan dari seluruh elemen pemerintah daerah.
“Jujur saja kemarin masih ada beberapa cabang olahraga yang ragu. Tapi dengan kesiapan di semua lini mulai dari Pemprov, KONI, hingga bupati/wali kota jadi sudah jelas,” tambahnya.
Mori juga mengimbau agar masing-masing cabor segera mengundang pengurus pusat untuk meninjau langsung kesiapan arena pertandingan yang ada.
Butuh Rp3,3 Triliun, NTB Siapkan Revitalisasi GOR 17 Desember
Kebutuhan anggaran untuk PON diperkirakan mencapai Rp3,3 triliun, dengan alokasi Rp2 triliun untuk pembangunan dan revitalisasi venue, termasuk GOR 17 Desember di Mataram.
“Biasanya ini juga ada bantuan pusat, seperti saat Aceh jadi tuan rumah dibantu Rp770 miliar. Semoga kita pun mendapat dukungan yang cukup,” ujarnya.
NTB mengusulkan 47 cabor dan meminta 27 di antaranya digelar di wilayah NTB. Bahkan, satu cabor tambahan, yakni padel, diusulkan untuk digelar di NTB karena dianggap potensial sebagai ajang bertaraf internasional.
“Sesuai target, kita ingin meraih 60 medali emas dan masuk lima besar nasional. Insya Allah ini target realistis yang bisa kita capai,” tutup Mori.












