SUMBAWAPOST.com, Mataram – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Lalu Muhamad Iqbal, memimpin langsung Rapat Pimpinan (Rapim) Pemerintah Provinsi NTB yang digelar di Ruang Rapat Tambora, Kantor Gubernur NTB, pada Jumat (20/6). Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri, S.E., M.IP., turut hadir mendampingi dalam pertemuan strategis tersebut.
Rapim tersebut membahas sejumlah agenda penting, salah satunya percepatan program optimalisasi lahan yang menjadi perhatian nasional.
“Tadi membahas itu dan sudah menugaskan kadis pertanian untuk memberikan perhatian karena ini menjadi perhatian pusat. Kita yang minta. Karena itu pusat sekarang menunggu kita menyelesaikan optimalisasi lahan 10 ribu hektar lebih lah,” jelas Gubernur usai rapat.
Ia menargetkan penyelesaian program optimalisasi lahan seluas lebih dari 10.000 hektar rampung pada akhir Juni. Meski mengakui adanya tantangan teknis di lapangan, Gubernur memastikan komitmen Pemprov NTB untuk menuntaskan program tersebut sesuai jadwal.
Tak hanya soal pertanian, Gubernur juga menegaskan keseriusan Pemprov dalam menindaklanjuti rekomendasi hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI). Meskipun NTB kembali diganjar predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), sejumlah catatan penting dari BPK akan segera diselesaikan melalui koordinasi lintas perangkat daerah, yang akan dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur NTB.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur turut membahas kesiapan NTB sebagai tuan rumah Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) yang akan digelar pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025.
“Ini adalah even olahraga rekreasional dan tradisional terbesar yang kita adakan. Yang Insya Allah akan dihadiri oleh sekitar 20.000 peserta. Dan kita sebar venue penyelenggaraannya di semua kabupaten/kota di Pulau Lombok. Plus Sumbawa Barat dan Bima. Ada sekitar 72 induk olahraga yang akan ikut serta di luar yang eksebisi,” ungkapnya.
FORNAS 2025 ini diproyeksikan memberikan dampak ekonomi yang signifikan, terutama bagi para pelaku UMKM. Gubernur juga menekankan pentingnya akuntabilitas dalam pelaksanaannya, serta mengungkap rencana mengundang pengamat dari negara-negara ASEAN untuk menyaksikan cabang olahraga tradisional yang memiliki kesamaan budaya di kawasan Asia Tenggara.












