SUMBAWAPOST.com, Mataram – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi NTB meluncurkan program ‘Bawaslu NTB On The Move’ sebagai langkah strategis memperkuat pengawasan partisipatif dan literasi politik di kalangan pelajar. Kegiatan perdana berlangsung di SMKN 1 Mataram, Jumat pagi (25/7), bertepatan dengan kegiatan keagamaan rutin (Imtaq) yang digelar setiap pekan oleh pihak sekolah.
Acara edukatif ini dihadiri oleh ratusan siswa, guru, serta tenaga kependidikan. Hadir sebagai narasumber, Anggota Bawaslu NTB Hasan Basri menyampaikan materi seputar tugas dan fungsi Bawaslu, pentingnya peran pemilih pemula, serta penanaman nilai-nilai demokrasi sejak dini dalam kehidupan berbangsa.
Dalam pemaparannya, Hasan menekankan bahwa Bawaslu hadir di sekolah-sekolah untuk mendekatkan proses pengawasan pemilu kepada generasi muda yang akan menjadi pemilih pemula pada Pemilu 2029 mendatang.
“Pemilu bukan sekadar mencoblos, tapi juga tentang bagaimana kita bertanggung jawab sebagai warga negara. Bawaslu hadir untuk memastikan bahwa setiap tahapan pemilu berlangsung sesuai prinsip Luber dan Jurdil,” tegasnya.
Ia juga mengajak siswa-siswi untuk menjadi pemilih yang cerdas, berani menolak politik uang, dan tidak mudah terpengaruh hoaks. Menurutnya, peran generasi muda sangat strategis dalam menciptakan pemilu yang bersih dan berintegritas.
“Gunakan hak pilih dengan bijak. Jangan karena iming-iming uang atau informasi menyesatkan. Satu suara kalian sangat berarti,” ujarnya.
Hasan juga menegaskan bahwa nilai-nilai demokrasi harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan sekolah.
“Demokrasi bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti memilih ketua OSIS secara jujur dan berdasarkan kapasitas. Jangan pilih hanya karena ganteng atau cantik,” candanya yang disambut tawa para siswa.
Selain membahas pentingnya demokrasi, Hasan turut menyoroti literasi digital sebagai benteng utama melawan hoaks di era media sosial. Ia mengimbau pelajar untuk selalu menyaring informasi dan tidak mudah percaya pada berita yang belum terverifikasi.
“Media sosial bisa jadi alat pembelajaran, tapi juga bisa jadi sumber disinformasi. Cek fakta sebelum membagikan informasi,” pesannya.
Program ini juga diisi dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh para siswa. Melalui ‘Bawaslu NTB On The Move’, Bawaslu berkomitmen menyasar seluruh sekolah dan madrasah di NTB sebagai bagian dari strategi pendidikan politik yang menyentuh langsung pemilih pemula.
“Kegiatan ini tidak hanya berlangsung di SMKN 1 Mataram. Kami akan menyambangi seluruh sekolah dan madrasah se-NTB. Ini adalah bagian dari ikhtiar kami dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini,” ujar Hasan.
Menurutnya, demokrasi akan tumbuh kuat jika dipupuk sejak masa muda. “Karena di tangan anak-anak muda inilah masa depan demokrasi Indonesia bisa terjaga dengan baik dan benar,” pungkasnya.












