SUMBAWAPOST.com, Lombok – Kisruh wisata di kawasan Ekas, Lombok Timur, yang sempat memanas akibat video viral Bupati Lombok Timur yang diduga mengusir boatman asal Awang, Lombok Tengah, akhirnya berujung damai. Peristiwa itu memancing reaksi keras, terutama dari masyarakat dan pelaku wisata Lombok Tengah yang merasa tidak dihargai.
Sebagai bentuk respon atas ketegangan yang mencuat, para pegiat wisata dari Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Lombok Tengah segera turun tangan. Mereka menginisiasi pertemuan bersama pelaku wisata dari kedua belah pihak.
Pertemuan penting itu digelar pada Minggu siang, 29 Juni 2025, melibatkan para surf guide dan boatman dari Ekas dan Awang, dalam rangka mencari titik temu dan membangun musyawarah mufakat antara pelaku wisata di Lombok Timur dan Lombok Tengah.
Menariknya, pertemuan ini juga dihadiri langsung oleh pejabat dari dua daerah, yakni Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur dan Lombok Tengah, yang turut memfasilitasi dialog dan menjadi saksi tercapainya kesepakatan bersama.
Ketua PSOI Lombok Tengah, Damar, menyampaikan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan solusi damai yang adil dan menguntungkan semua pihak.
“Alhamdulillah, pertemuan tadi siang antara pihak Lotim dan Loteng sudah clear. Kami sepakat, boat dari Awang yang drop tamu ke Ekas, dan boat Ekas yang antar balik ke Awang,” ujar Damar.
Kesepakatan ini dianggap sebagai langkah elegan yang mencerminkan semangat kebersamaan dan saling menghargai dalam pengelolaan pariwisata antardaerah. Terlebih, kawasan selatan Lombok, baik Lotim maupun Loteng, sama-sama memiliki potensi besar dalam sektor bahari dan olahraga selancar.
Sebelumnya, insiden video viral yang menampilkan Bupati Lotim menyuruh boatman asal Awang untuk pergi dari perairan Ekas sempat menyulut emosi. Beberapa netizen menyebutnya sebagai bentuk arogansi kekuasaan, sementara pelaku wisata Loteng menyayangkan tindakan yang dianggap kurang bijak tersebut.
Namun kini, setelah melalui dialog hangat di bawah angin pantai, semua pihak sepakat untuk berdamai. Sinergi antardaerah kembali diperkuat demi wisata yang sehat dan berkelanjutan.












