SUMBAWAPOST.com, Mataram- Di tengah luka yang belum sembuh pasca banjir yang melanda Kota Mataram dan sejumlah Titik di Lombok Barat pada Minggu, 6 Juli 2025 lalu, secercah harapan hadir untuk warga terdampak. Harapan itu tidak datang dari sorotan kamera atau sekadar janji manis, melainkan dari aksi nyata dan pelukan empati langsung di lapangan.
Adalah Dewan Pimpinan Wilayah Partai Bulan Bintang (DPW PBB) Provinsi Nusa Tenggara Barat yang menunjukkan kepedulian secara langsung. Dipimpin oleh Ketua DPW PBB NTB, Nadirah Al-Habsyi, SE., Akt., bersama jajaran pengurus, mereka menyusuri gang-gang sempit, menyapa warga, dan menyerahkan bantuan tanpa perantara.
“Kami datang bukan hanya membawa sembako, tapi membawa kepedulian. Ini bukan tentang partai, ini tentang kemanusiaan,” ujar Nadirah Al-Habsyi, dan juga Anggota DPRD Provinsi NTB 2024-2029. Minggu, 13 Juli 2025.
Bantuan yang disalurkan berupa ratusan paket sembako, air bersih, kebutuhan bayi, serta barang pokok lainnya. Penyerahan bantuan dilakukan langsung kepada kepala lingkungan, tokoh masyarakat, dan warga yang tinggal di Kelurahan Karang Kemong, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram.
Turut mendampingi Ketua DPW PBB NTB dalam kegiatan ini adalah Sekretaris Wilayah, Bendahara, Wakil Ketua, Wakil Sekretaris, Wakil Bendahara, serta anggota DPRD Kabupaten Lombok Utara, Bapak Sabri, SE.
“In syaa Allah bantuan ini bisa sedikit meringankan beban warga. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana pemerintah menindaklanjuti dengan serius: relokasi warga di bantaran sungai dan normalisasi sungai secara permanen,” tegas Nadirah Al-Habsyi.
Kunjungan ini juga sekaligus menyaksikan langsung kerja cepat dari Balai Wilayah Sungai (BWS) yang mulai melakukan perbaikan infrastruktur di sepanjang aliran sungai yang membelah Kecamatan Cakranegara dan Mataram. Terlihat alat berat beroperasi dan para pekerja memasang bronjong di tebing sungai untuk mengantisipasi banjir susulan.
Namun di balik kerja-kerja teknis itu, masih banyak warga yang merasakan kehilangan lebih dalam. Beberapa mengaku dokumen penting mereka, seperti ijazah dan sertifikat tanah, ikut hanyut dalam banjir.
Salah satu warga, sebut saja Ibu Sri, tak kuasa menahan kesedihannya saat menerima bantuan dari DPW PBB NTB.
“Saya nggak nyangka Ibu Nadirah datang langsung ke sini. Kami merasa sangat diperhatikan. Terima kasih banyak,” ungkapnya haru.
Kegiatan sosial ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Lahir Partai Bulan Bintang ke-27, yang jatuh pada 17 Juli 2025. Sejak berdiri pada 17 Juli 1998, PBB terus hadir dalam perjuangan politik berbasis nilai Islam, kebangsaan, dan keadilan sosial.
“Di usia PBB yang ke-27 ini, kami berharap ke depan PBB akan semakin jaya. Kami meyakinkan diri bahwa, insyaa Allah, dengan gerak cepat dan komitmen nyata di tengah rakyat, kejayaan PBB akan kembali terwujud di Pemilu mendatang,” tegas Nadirah Al-Habsyi dan juga Istri dari Sekwil GP Ansor NTB Arman Anwar.
Nadirah Al-Habsyi menekankan bahwa bencana seperti ini harus menjadi panggilan nurani bagi semua pihak, terutama para pemangku kepentingan, agar tidak lambat dalam bertindak.
“Kita tidak bisa terus menunggu sampai air datang baru bergerak. Harus ada upaya kolektif, mitigasi yang terencana, dan pembangunan yang berpihak pada rakyat kecil, khususnya mereka yang tinggal di bantaran sungai dan kawasan rawan bencana,” tegasnya.
Ia juga menyerukan agar pemerintah daerah dan pusat segera mengalokasikan anggaran yang konkret untuk penanggulangan bencana, termasuk relokasi penduduk, perbaikan drainase, dan edukasi mitigasi bencana sejak dini.
Ini bukan kali pertama DPW PBB NTB terjun langsung dalam situasi darurat. Dalam beberapa bencana sebelumnya, mereka konsisten hadir di tengah masyarakat. Namun bagi Nadirah, semua ini bukan tentang citra partai, tetapi tentang bagaimana politik bisa menyentuh sisi kemanusiaan.
“Kami percaya bahwa yang membuat Indonesia kuat bukan hanya pejabat di gedung-gedung tinggi, tapi gotong royong dan ketulusan rakyat serta pemimpinnya. Hari ini, kami mencoba mengamalkan itu, meski dalam keterbatasan,” pungkasnya.












