SUMBAWAPOST.com, Mataram – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan bahwa aksi demonstrasi mahasiswa harus dipandang sebagai bentuk cinta pada daerah dan bangsa, bukan permusuhan.
“Setiap terjadi anarki, yang pertama merasakan akibatnya adalah rakyat jelata. Dari habis Subuh saya keliling, saya tanya pedagang-pedagang asongan, mereka khawatir. Saya bilang, tenang. Yang demo itu anak-anak kita, bukan orang lain,” kata Miq Iqbal saat menemui Ratusan Massa aksi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram, didepan kantor Gubernur NTB. Senin (1/9/2025).
Menurutnya, mahasiswa yang turun ke jalan bukan untuk merusak, tetapi untuk menyampaikan aspirasi.
“Mereka demo karena cinta Indonesia dan cinta NTB. Tidak ada niat merusak apapun atau membenci siapapun,” tegasnya.
Miq Iqbal juga menegaskan bahwa pemerintah tidak punya niat menghalangi aspirasi mahasiswa, selama aksi dilakukan secara damai.
“Saya tidak punya kepentingan menghentikan demo ini. Selama damai, silakan. Itu hak yang harus dijamin,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga hadir bersama unsur Danlanud, Polda, Kapolres, Tuan Guru, tokoh Hindu, dan unsur TNI AL.
“Tidak satu pun yang membawa senjata. Itu menunjukkan bahwa kami percaya pada dinda-dinda semua, tidak ada kebutuhan represif,” tambahnya.
Gubernur juga mengingatkan mahasiswa agar tidak membenci institusi kepolisian meski ada oknum yang bersalah.
“Kalau ada polisi yang salah, ya oknum-nya yang diproses, bukan institusinya yang dibenci,” tegasnya.












