SUMBAWAPOST.com, Mataram- Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Nusa Tenggara Barat (APPM NTB) angkat bicara soal aliran DAK.
Koordinator APPM NTB Fadil mengungkapkan, fee proyek Aliran Dana Alokasi Khusus (DAK) mengalir ke PT Titik Temu itu miliaran rupiah yang diperoleh dari Kontraktor yang ingin mengerjakan proyek DAK.
“Kontraktor mentransfer fee proyek DAK Dikbud itu atas nama PT Titik Temu. hasil temuan menggunakan sejumlah rekening atas nama perusahaan PT Titik Temu. Totalnya miliaran rupiah. Lewat PT Titik Temu para kontraktor setor untuk bisa mendapatkan pekerjaan proyek DAK,”ungkap Fadil, kepada media ini. Senin (27/01/2025) malam.
Setelah terkumpul, sambung Fadil, uang tersebut digunakan tim relawan Sekda NTB Gita Ariadi untuk kepentingan Pilkada. Tim ini dibentuk untuk mendorong Pak Sekda NTB masuk sebagai kandidat calon Gubernur yang didalamnya terdiri dari sejumlah tokoh dan pemuda di NTB.
“Dari uang tersebut itulah dipakai biaya lembaga survei, untuk biaya lobi-lobi Partai dan lain sebagainya,”terangnya.
Rupanya, Kata Fadil, pusaran mafia DAK ini tidak hanya melibatkan Sekda NTB, PT Titik Temu dan PPK Dikbud, Proyek DAK ini juga menyeret anggota tim transisi Gubenur dan Wakil Gubernur NTB terpilih Iqbal- Dinda.
“Selain sekda NTB, PT Titik Temu dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), proyek ini juga menyeret anggota tim tim transisi Iqbal-Dinda. Makanya kita minta APH segera panggil Sekda NTB, PPK dan PT Titik Temu. Nanti apa yang kami sampaikan akan terjawab dengan sendirinya saat pihak APH serius usut tuntas soal DAK ini,”bebernya.
Kenapa anggota tim transisi Iqbal-Dinda ini terlibat?, karena sebelum jadi tim inti pemenangan Iqbal-Dinda merupakan anggota tim pemenangan Sekda NTB Gita Ariadi.
“Karena Pak Sekda NTB gagal mendapatkan tiket maju di Pilgub NTB, anggota tim tersebut beralih dukungan ke Iqbal-Dinda,”ungkapnya.
Terkait nama tersebut, pihaknya enggan membeberkan untuk saat ini.
“Nantilah. Orangnya itu siapa saja di tim transisi Iqbal-Dinda, termasuk nama-nama di perusahaan PT Titik Temu kita akan sampaikan ke APH,”terangnya.
“Sejumlah barang bukti sudah kita kantongi. Tinggal kita tunggu waktu yang tepat untuk laporkan secara resmi ke APH maupun ke KPK RI. Ya mohon bersabar. Tunggu aja. Nanti kita infokan ke teman- teman wartawan,”tutupnya.












