SUMBAWAPOST.com, Mataram-Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi NTB, Itratip, hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Pembekalan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang digelar oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram dengan tema ‘Peran Agama dalam Membangun Kesadaran Sosial dan Politik Berbasis Nilai-Nilai Al-Qur’an di Masyarakat Kontemporer’. Acara ini berlangsung di Auditorium UIN Mataram, Jumat (29/8) kemarin.
Kegiatan PKL menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berperan aktif sebagai agen perubahan sekaligus pengawas kebijakan di tengah masyarakat. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat memperluas akses terhadap isu-isu politik, menyalurkan aspirasi, serta meningkatkan kapasitas diri dalam memahami dinamika sosial dan demokrasi.
Bawaslu NTB sendiri setiap tahunnya menerima mahasiswa PKL dari berbagai perguruan tinggi. Mereka ditempatkan di divisi-divisi sesuai dengan bidang dan kompetensi masing-masing.
Dalam penyampaiannya, Itratip menegaskan bahwa mahasiswa yang ingin melaksanakan PKL di Bawaslu harus melewati sejumlah prosedur yang sudah ditetapkan. Hal itu, menurutnya, penting untuk memastikan adanya koordinasi resmi antara kampus dan Bawaslu.
“Di Bawaslu, adik-adik yang akan PKL tentunya kami sambut dengan pintu yang lebar. Kehadiran kalian menjadi bagian dari kerja pengawasan Bawaslu, yakni sebagai pengawas partisipatif dan mitra strategis. Ini akan memberi dampak positif, sekaligus memperkuat hubungan Bawaslu dengan civitas akademika,” jelasnya.
Itratip juga menekankan bahwa mahasiswa adalah garda terdepan dalam mengawal demokrasi, termasuk berperan aktif dalam pengawasan pemilu.
“Mahasiswalah yang akan ikut menjaga proses demokrasi agar lebih baik dan lebih berintegritas,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan struktur divisi yang ada di Bawaslu, mulai dari Divisi Pencegahan, Parmas, dan Humas, Divisi Penanganan Pelanggaran, Divisi Hukum dan Data Informasi, hingga Divisi SDM dan Organisasi. Penempatan mahasiswa PKL akan disesuaikan dengan jurusan dan kompetensi mereka.
“Misalnya, adik-adik dari jurusan komunikasi akan masuk di Divisi Pencegahan, Parmas, dan Humas. Sementara yang berlatar belakang hukum atau politik akan ditempatkan di Divisi Hukum,” terang pria asal Bayan, Lombok Utara, yang akrab disapa Bang It itu.
Di akhir pemaparannya, Itratip berharap kolaborasi antara Bawaslu, mahasiswa, dan civitas akademika dapat terus terjalin erat. Sinergi tersebut diyakini akan melahirkan pemilu yang lebih berintegritas sekaligus mendorong terciptanya demokrasi yang maju.












