SUMBAWAPOST.com, Mataram – Ketua TP Posyandu Provinsi NTB, Sinta M. Iqbal, menegaskan bahwa era kerja sektoral yang berjalan sendiri-sendiri sudah berakhir. Menurutnya, tantangan kesehatan masyarakat saat ini hanya bisa dihadapi dengan kolaborasi erat, terintegrasi, dan terstruktur dari semua pihak.
Pesan tersebut ia sampaikan saat membuka Workshop Penguatan Kapasitas Tim Pembina Posyandu Kecamatan se-Kabupaten Lombok Tengah di Aula Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) setempat, Selasa (5/8). Acara ini dihadiri Kepala Dinas PMPD Dukcapil Provinsi NTB, Lalu Hamdi, dan Kepala Dinas PMD Lombok Tengah, Lalu Rinjani.
Workshop yang diikuti Tim Pembina Posyandu dari 12 kecamatan, tim pendamping desa, serta perwakilan Puskesmas itu berfokus pada penguatan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Posyandu.
Sinta menekankan perlunya inovasi dalam mengajak masyarakat untuk lebih peduli kesehatan dan rutin memanfaatkan layanan Posyandu. Salah satunya dengan membagi wilayah operasional Lombok Tengah menjadi tiga zona, disesuaikan dengan karakteristik dan tantangan di setiap daerah.
“Harapan kami, gerakan TP Posyandu dari tingkat kecamatan hingga desa dapat lebih tepat sasaran dengan cara yang efektif dan efisien,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi dari tingkat provinsi sampai desa. Menurutnya, kolaborasi yang baik akan memastikan program Posyandu berjalan terarah, berbasis data lapangan, dan menghindari gerakan sporadis.
“Kita harus bergerak step by step dengan informasi akurat dari desa, agar program tidak hanya berjalan, tapi benar-benar memberi dampak nyata bagi kesehatan masyarakat,” pungkasnya.












