SUMBAWAPOST.com, Mataram – Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Giring Ganesha Djumaryo, secara resmi membuka seminar bertajuk ‘Nilai Penting Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Bagi Anak’ yang digelar di Expo Dekranasda, halaman Epicentrum Mall, pada Senin (28/7). Dalam sambutannya, Giring menegaskan bahwa kebudayaan harus menjadi identitas sekaligus wajah bangsa Indonesia di mata dunia.
Acara ini terselenggara melalui kerja sama Direktorat Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi dengan Pemerintah Provinsi NTB, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025.
Sebelum membuka acara, Giring bersama sang istri dan Ketua TP PKK NTB, Sinta M. Iqbal, sempat mencoba beberapa permainan tradisional yang disiapkan di lokasi. Mereka terlihat antusias bermain dan berbaur dengan peserta serta pengunjung yang hadir.
Dalam pidatonya, Wamen Giring menyampaikan kekagumannya pada kemajuan NTB di bawah kepemimpinan Gubernur, Wakil Gubernur, dan Ketua TP PKK.
“NTB punya potensi besar untuk mendunia dan semakin sejahtera. Kementerian Kebudayaan siap berkolaborasi mendukung langkah itu,” ungkapnya.
Giring juga menyoroti berdirinya Kementerian Kebudayaan sebagai institusi mandiri untuk pertama kalinya dalam 79 tahun sejarah Indonesia. Ia menyebut pembentukan ini sebagai terobosan luar biasa dari Presiden Prabowo Subianto.
“Ini bukti bahwa Presiden sangat mencintai kebudayaan. Beliau ingin ada kementerian yang fokus 24 jam memikirkan kemajuan kebudayaan: perlindungan, pelestarian, kemanfaatan, dan pemberdayaan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Presiden berpesan agar kebudayaan menjadi etalase terdepan kemajuan bangsa.
“Museum, galeri, festival budaya, sanggar tari, sanggar lukis, film, hingga musik, semua harus berada di garis depan,” tegas Giring.
Giring berharap penyelenggaraan FORNAS yang turut menampilkan permainan tradisional bisa menjadi agenda rutin dengan skala yang lebih besar di masa mendatang.
“Permainan tradisional ini adalah memori kolektif kita. Ada di hati dan akan terus kita lestarikan,” ujarnya.
Ketua TP PKK NTB, Sinta M. Iqbal, menyampaikan terima kasih atas perhatian Kementerian Kebudayaan terhadap NTB, khususnya dalam upaya melestarikan permainan tradisional anak-anak.
“FORNAS adalah momentum yang sangat tepat untuk kembali menghidupkan permainan tradisional yang mulai terlupakan,” ucapnya.
Sinta juga menilai pelestarian permainan tradisional dapat menjadi solusi atas tantangan sosial generasi muda NTB. Ia berharap dukungan dan masukan dari Wamen Giring dapat memotivasi pengrajin serta pelaku budaya untuk mendunia.
“Apa yang disampaikan Bapak dan Ibu tadi akan menjadi dorongan besar bagi kami. Sesuai tagline NTB lima tahun ke depan, Insyaallah kita akan membawa NTB lebih makmur dan dikenal dunia,” tutupnya.












