Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Indah Dhamayanti Putri atau akrab disapa Umi Dinda, menegaskan pentingnya jamu dan obat berbahan alam sebagai warisan bangsa sekaligus penopang kesehatan masyarakat. Dalam pesannya, ia menyebut ‘Jamu Kita, Nyawa Kita’, sembari menekankan bahwa edukasi obat herbal harus menjadi senjata utama untuk meningkatkan kualitas hidup dan angka harapan hidup warga NTB.
SUMBAWAPOST.com, Mataram- Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Indah Dhamayanti Putri atau akrab disapa Umi Dinda menegaskan pentingnya edukasi dan pendampingan bagi para pelaku usaha obat berbahan alam, khususnya jamu, demi menjaga kualitas kesehatan dan meningkatkan angka harapan hidup masyarakat.
Hal itu disampaikannya saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi pelaku usaha obat bahan alam dan stakeholder yang digelar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Mataram, Senin (8/9). Menurutnya, kegiatan ini memiliki peran strategis dalam mendorong kesadaran masyarakat terhadap produk herbal dan menjaga kualitas hidup warga NTB.
“Tentunya sebagai masyarakat yang masih memegang adat dan budaya, kita juga harus menjunjung tinggi bahwa jamu adalah salah satu kekayaan yang dimiliki Indonesia yang tidak dimiliki negara lain. Oleh karena itu, hari ini kita hadir dari beberapa unsur, salah satunya dari rekan-rekan gabungan pengusaha jamu, agar apa yang kita sepakati, apa yang menjadi komitmen bersama kita pada hari ini betul-betul bisa kita sampaikan ke masyarakat,” ujar Wagub Umi Dinda.
Lebih lanjut, Umi Dinda menekankan bahwa edukasi publik merupakan kunci penting. Masyarakat harus memahami kandungan bahan makanan dan obat-obatan berbahan alam yang mereka konsumsi agar lebih bijak dalam menjaga kesehatan.
“Saya berharap hal ini tidak terhenti sampai dengan kegiatan hari ini. Terutama dari dinas kesehatan, untuk terus melakukan pembersamaan kepada beberapa lembaga. Salah satu indikator meningkatkan IPM kita adalah di bidang kesehatan. Maka ketika kesehatan ini tidak mampu kita pertahankan atau bahkan kita tingkatkan, maka suatu hal yang mustahil bagi kita semua meningkatkan angka IPM kita,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar POM Mataram, Yosef Dwi Irawan Prakarsa, menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pemanfaatan obat bahan alam yang aman dan berkualitas. Langkah ini, katanya, akan berkontribusi langsung terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di NTB.












