Tak butuh waktu lama bagi Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menanggapi keluhan warga di media sosial soal banjir yang merendam lahan pertanian di Dusun Ponjenlimbu, Desa Batuyang, Pringgabaya. Begitu menerima aduan, Miq Iqbal langsung turun ke lokasi bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) NT I dan jajaran Pemkab Lombok Timur. Di lapangan, ia memerintahkan pengerukan sungai, pembangunan tanggul darurat dengan geobag, hingga mendorong lahirnya awig-awig kebersihan agar bencana serupa tak terulang.
SUMBAWAPOST.com, Lombok Timur-Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, turun langsung meninjau lokasi banjir di Dusun Ponjenlimbu, Desa Batuyang, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur Senin (6/10). Kunjungan ini merupakan tindak lanjut atas keluhan masyarakat yang ramai disampaikan melalui media sosial terkait rusaknya lahan pertanian akibat terjangan banjir.
Didampingi jajaran Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara I (BBWS NT 1) dan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Gubernur Iqbal memastikan langkah penanganan cepat dilakukan melalui pengerukan sedimentasi sungai serta pembuatan tanggul sementara dengan menggunakan Geobag.
“Saya minta pak Kades, pak Kadus dan masyarakat bergotong royong mengisi tanah di Geobag untuk jadi tanggul sementara mencegah abrasi lebih luas,” ujar Gubernur Iqbal.
Ia menegaskan, alat berat telah dikerahkan untuk mempercepat pengerukan sehingga aliran sungai bisa segera normal kembali.
“Alat beratnya sudah di jalan, besok sudah mulai bekerja melakukan pengerukan sedimentasi,” terangnya.
Selain langkah teknis, Gubernur Iqbal juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai sebagai upaya pencegahan jangka panjang. Ia mengajak warga dari hulu hingga hilir agar tidak lagi membuang sampah ke aliran sungai.
“Saya minta Pemkab Lombok Timur, Camat, Kades, Kadus dan masyarakat untuk sama-sama menjaga kebersihan sungai, dengan membuat kesepakatan bersama berupa aturan adat awig-awig,” ucapnya.
Untuk solusi permanen, Gubernur Iqbal berencana mengusulkan kepada pemerintah pusat agar dilakukan penanganan menyeluruh di sepanjang aliran sungai, bukan hanya di titik kerusakan.
“Saya minta ini secepatnya, kasian masyarakat petani kita jadi korban akibat banjir ini. Mari kita jaga lingkungan kita bersama, semoga hal ini tidak terjadi lagi,” tutupnya.












