SUMBAWAPOST.com, Mataram- Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Indah Dhamayanti Putri, menegaskan bahwa program transmigrasi masih menjadi salah satu solusi kunci menghadapi berbagai tantangan pembangunan nasional. Menurutnya, transmigrasi bukan sekadar pemindahan penduduk, tetapi strategi jangka panjang yang mampu menjawab persoalan urbanisasi, ketimpangan antarwilayah, lapangan kerja, hingga ketahanan pangan nasional.
“Kita berhadapan dengan realitas urbanisasi, ketimpangan wilayah, keterbatasan lapangan kerja, dan kebutuhan pangan nasional. Karena itu, pembangunan kawasan transmigrasi harus dilihat sebagai solusi strategis yang selaras dengan RPJMN 2025-2029,” tegas Wagub Indah dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Tahun 2025 di Hotel Lombok Raya, Mataram, Jumat (29/8/2025).
Saat ini, NTB memiliki empat kawasan transmigrasi utama yakni Selaparang (Kabupaten Lombok Timur), Tambora (Kabupaten Bima), Labangka (Kabupaten Sumbawa), Sekongkang (Kabupaten Sumbawa Barat)
Wagub Indah menegaskan bahwa NTB layak mendapatkan perhatian lebih dalam kebijakan transmigrasi nasional.
“Kami berharap NTB tetap menjadi prioritas dalam pengembangan program transmigrasi, agar pemerataan pembangunan benar-benar dapat dirasakan masyarakat,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Transmigrasi RI, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara, menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk memperkuat 154 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia.
Menurutnya, transmigrasi kini memiliki paradigma baru bukan sekadar memindahkan penduduk, tetapi juga menjadi instrumen pemerataan pembangunan, penciptaan kawasan ekonomi produktif, dan peningkatan kesejahteraan berbasis potensi lokal.
“Transmigrasi harus menjadi magnet ekonomi baru. Tantangan kita adalah mengubah persepsi masyarakat dan memastikan para transmigran merasa betah serta berkembang di lokasi baru,” ujar Iftitah.
Sebagai bentuk keseriusan, Kementerian Transmigrasi telah melepas 2.000 anggota Tim Ekspedisi Patriot (TEP). Tim ini akan memetakan potensi ekonomi di setiap kawasan transmigrasi, termasuk di NTB, agar kebijakan pembangunan lebih tepat sasaran.
Dengan paradigma baru ini, pemerintah berharap transmigrasi mampu menjadi motor penggerak pembangunan di daerah, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi nasional.
Bagi NTB, program ini diharapkan membuka peluang kerja baru, mengurangi kesenjangan antarwilayah, dan mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru di luar kota besar.












