Berita beruntun mulai dari penunjukan Pelaksana Tugas Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian, hingga Sekertaris Daerah Kabupaten Bima. Dikebut dimasa akhir periode kepemimpinannya, setelah drama alot penentuan bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTB partai Golkar, hingga drama anaknya bakal melawan peti kosong pada pilkada kabupaten bima. Ini merupakan langkah yang sangat cepat untuk sebuah keputusan politik. Melihat kecepatannya ini sudah diskenariokan lama, setiap langkah telah diperhitungkan dan dibuat rencananya jauh-jauh hari, tinggal eksekusi di lapangan.
Spekulasi Pertama untuk suksesi drama Pilkada telah sukses.
Untuk memuluskan langkah melanggengkan dan memperluas kekuasaan, Indah Damayanti Putri tidak hanya menunjuk pamannya sendiri Ade Linggi Ardi menjadi Sekda Kabupaten Bima, tetapi juga mengamankan pengaruh kuat ASN, PPPK, Honorer di berbagai sektor pemerintahan dengan menempatkan adik iparnya Laily Ramdhani S.STP sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah. Tidak berhenti disitu, untuk mengamankan mesin politik di tingkat bawah IDP menunjuk pamannya sendiri Afifuddin, SE, MM yang baru seumur jagung pindah tugas dari kabupaten dompu ke kabupaten Bima sebagai Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian.
Spekulasi kedua dalam drama Pilkada berikutnya adalah
Skenario yang sudah di buat jauh-jauh hari ini terus berlanjut, berikut untuk memuluskan langkah meringankan anggaran politiknya adalah dengan mendongkrak anggaran pada pos OPD strategis yang sudah di siapkan sejak awal. Pada dinas pertanian anggaran belanja mengalami kenaikan yang cukup besar yaitu Rp. 18.100.911.517, dimana tahun 2022 anggaran dinas pertanian hanya Rp. 49.512.340.866 meningkat drastis di taun 2023 sebesar Rp. 67.613.252.383. tidak menutup kemungkinan anggaran 2024 mengalami kenaikan mengingat kebutuhan untuk suksesi dirinya serta anaknya dalam pilkada kabupaten bima dan Pilgub NTB.
Spekulasi ketiga yang masih di tunggu adalah
Menempatkan adik kandungnya Diah Citra Pravitasari sebagai ketua DPRD kabupaten bima, Skenario ini sebagai pamungkas dalam mengamankan anggaran yang diusulkan dalam pembahasan APBD pasca semua suksesi drama pilkada dimenangkan. Rakyat Kabupaten Bima secara perlahan telah dikendalikan oleh lingkaran kekuasaan yang tertutup dan oligarki.
Dampaknya, kemiskinan di Kabupaten Bima semakin parah, data BPS menyatakan Penduduk miskin Kabupaten Bima naik dari 74,46 ribu di tahun 2022 menjadi 74,74 ribu pada tahun 2023. Pengangguran Tahun 2023 tembus sebesar 6.439 orang, Terkait dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kabupaten Bima mendapatkan nilai 70,33 tahun 2022, pada tahun 2023 IPM Kabupaten Bima Turun di angka 67,57. Sehingga, IPM Kab. Bima berada diurutan ke sembilan se-NTB. Ditambah lagi sederet persoalan pembangunan mandek, serta pelayanan publik semakin buruk. Infrastruktur dasar seperti jalan raya, fasilitas kesehatan, dan pendidikan tidak terurus. Alih-alih memajukan daerah, kepentingan pribadi dan keluarga kini menjadi prioritas utama.
Sadar atau tidak, rakyat Kabupaten Bima telah dikelabui oleh sekelompok orang yang haus kekuasaan, memperkaya diri mereka sendiri di atas penderitaan rakyatnya. Tetap yang mengherankan lagi mereka para pejabat, petinggi partai dan anggota DPRD diam saja tidak berani bertindak. Apakah mereka pendosa juga atau sudah mendapatkan jatah pembagian kekuasaan bahkan mungkin mereka sudah membuat dosa berjamaah??
Wallahu a’lam…
New Surya, 17 September 2024
Oleh; Ardiansyah, Pemuda Asal Kabupaten Bima.












