Kabar gembira datang untuk warga Pulau Sumbawa. Mulai tahun 2026, dua rumah sakit di Sumbawa siap naik kelas dan menangani penyakit berat seperti jantung, stroke, dan ginjal tanpa perlu lagi dirujuk ke Mataram. Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan bahwa pembangunan fasilitas kesehatan ini adalah bagian dari tekad besar pemerintah provinsi untuk mengakhiri ketimpangan layanan antara Lombok dan Sumbawa.
SUMBAWAPOST.com, Mataram- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus memperkuat pondasi pemerataan pembangunan di seluruh wilayah, dimulai dari sektor kesehatan. Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, memastikan bahwa mulai awal tahun depan, dua rumah sakit besar di Pulau Sumbawa akan siap menangani tiga penyakit serius yang selama ini harus dirujuk ke Mataram yakni stroke, jantung, dan ginjal.
“Karena itu di awal-awal saya ketemu dengan Pak Menteri Kesehatan untuk memastikan agar rumah sakit di Kota Bima dapat ditingkatkan ke tipe B dan Alhamdulillah sudah dalam proses pengerjaan. Dan sementara rumah sakit provinsi yang ada di Sumbawa Besar yaitu Manambai, dengan kemampuan provinsi kita coba tambah fasilitasnya sehingga insya Allah, paling telat Januari lah ya, jadi tipe B,” tegas Gubernur saat bersilaturahmi dengan pimpinan media dan jurnalis di Kabupaten Sumbawa, Rabu (29/10).
Selain memperkuat layanan kesehatan, Gubernur juga menyoroti sejumlah proyek strategis di sektor infrastruktur. Ia menyebut peningkatan ruas jalan Pototano dan Lunyuk menjadi fokus utama agar konektivitas antarwilayah semakin lancar.
Bersama Bupati Sumbawa Syarafuddin Jarot, Gubernur Iqbal menegaskan komitmennya untuk memperkuat koordinasi dengan Kementerian PUPR, guna mempercepat pembangunan di kawasan timur NTB tersebut.
“Mana yang menjadi kewenangannya provinsi akan kita berikan prioritas dan perhatian. Insya Allah dalam pembicaraan kita ke depan, Pulau Sumbawa akan tumbuh sangat cepat dalam waktu 2-3 tahun ke depan. Karena memang potensinya ada,” ujarnya optimistis.
Tak hanya itu, Pemprov NTB juga tengah menyiapkan berbagai program pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal. Di antaranya, pembangunan silo bagi petani bawang dan jagung agar hasil panen bisa disimpan dengan baik dan nilai jualnya meningkat. Selain itu, Gubernur juga menargetkan pengembangan industri garam yang melibatkan petani lokal sebagai bagian dari rantai produksi.
Menariknya, Pemprov NTB juga sedang mematangkan rencana penyelenggaraan event olahraga internasional yang akan digelar di Pulau Sumbawa. Agenda ini diharapkan tak hanya mengangkat citra daerah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat setempat.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Pemprov NTB berupaya menghadirkan pembangunan yang merata, inklusif, dan berkelanjutan, bukan hanya terpusat di Pulau Lombok, tetapi juga menjangkau seluruh pelosok Pulau Sumbawa.












