SUMBAWAPOST.com, Mataram –Terkait dengan di OTT nya Kepala Bidang Sekolah Menengah Kejuruan (Kabid SMK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (Dikbud NTB) inisial AM yang diamankan pihak kepolisian setelah terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan pada Rabu, 11 Desember 2024.
Perkembangan Kasus operasi tangkap tangan (OTT) Kepala Bidang Sekolah Menengah Kejuruan (Kabid SMK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (Dikbud NTB) inisial AM yang diamankan pihak kepolisian Polresta Mataram pada Rabu, 11 Desember 2024 lalu kini disorot lantaran hingga saat ini dinilai lamban dan tertutup.
Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Nusa Tenggara Barat (APPM NTB) menilai pihak Polresta lamban dalam mengembangkan kasus OTT tersebut, padahal barang bukti berupa uang 50 juta Rupiah dan alat komunikasi telah disita.
“Masyarakat NTB hari ini sedang menunggu bagaimana pengembangan kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) Kabid SMK Dikbud NTB, sebab ini berkaitan dengan dugaan suap proyek Dana Alokasi Khusus yang sedang kami sorot dan suarakan di Aparat Penegak Hukum,”ungkap Koordinator II APPM NTB Herman, dalam keterangan yang diterima media ini, Minggu (2/02/2025).
Apalagi lagi, menurut Herman, alat komunikasi dari AM (Kabid SMK Dikbud NTB) telah disita sebagai barang bukti, tentunya akan sangat mudah dari pihak Kepolisian untuk mendalami, siapa saja yang melakukan panggilan, chat dengan AM, sehingga akan terkuak runutan, pokok permasalahan dugaan suap proyek DAK DIKBUD NTB.
“Kami menduga jaringan mafia suap anggaran DAK DIKBUD NTB yang melibatkan penjabat tinggi di NTB sehingga bisa saja sebagai penghambat lambatnya proses perkembangan hukumnya,” imbuhnya.
Sehinga, melihat situasi tersebut, APPM NTB mendesak pihak Polresta Mataram, agar segera go publik untuk membuka selebar-lebarnya terkait siapa saja yang terlibat, sesuai dengan data-data yang ditelusuri, via alat komunikasi atau alat bukti lainnya.
“Sejauh ini, masih adem ayem, makanya kami dari APPM NTB, tetap menyuarakan dengan melakukan aksi demonstrasi, untuk menyelamatkan Pendidikan NTB dari Jaringan Mafia Proyek DAK DIKBUD NTB, yang diduga erat kaitannya dengan KABID SMK yang di OTT inisial AM,”terangnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Regi Halili dikonfirmasi hingga berita ini diterbitkan belum mendapatkan tanggapan.