Setelah bertahun-tahun hanya menjadi mimpi dan janji di atas kertas, pembangunan Jembatan Lewa Mori akhirnya menemukan titik terang. Proyek raksasa bernilai Rp1 triliun yang diharapkan membuka akses ekonomi Bima-Kota Bima itu kini dikawal langsung oleh Anggota DPR RI H. Mori Hanafi, yang turun tangan meninjau lokasi bersama jajaran Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTB. Kehadirannya menjadi sinyal kuat bahwa proyek yang selama ini dinanti masyarakat akan segera berwujud nyata.
SUMBAWAPOST.com, Bima- Anggota DPR RI sekaligus Ketua DPW Partai NasDem NTB, H. Mori Hanafi, SE., M.Comm, turun langsung meninjau kondisi Jembatan Lewa Mori infrastruktur vital yang menjadi harapan besar masyarakat Bima dan sekitarnya.
Dalam kunjungan lapangan tersebut, Mori didampingi oleh Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTB mewakili Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan kondisi terkini jembatan dan kesiapan rencana penanganannya, mengingat proyek tersebut telah lama menjadi sorotan publik.
“Jembatan ini bukan sekadar akses jalan, tapi urat nadi ekonomi masyarakat. Karena itu, kita dorong agar penanganannya jadi prioritas nasional,” tegas Mori Hanafi saat berada di lokasi, Rabu (8/10/2025).
Mori menjelaskan, kunjungannya ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan politik dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat yang selama ini mengeluhkan lambatnya realisasi pembangunan jembatan.
Pihak BPJN NTB memastikan bahwa tim teknis telah melakukan survei awal dan tengah menyusun laporan lengkap untuk disampaikan ke Kementerian PUPR.
“Kami akan segera evaluasi hasil pengecekan hari ini. Semua masukan dari DPR dan masyarakat akan kami jadikan bahan prioritas dalam program perbaikan jembatan nasional,” ujar perwakilan BPJN NTB.
Ketua DPW Partai NasDem itu mengapresiasi langkah cepat BPJN NTB dan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan legislatif agar proyek strategis ini segera terealisasi.
“Kolaborasi itu kunci. Kalau semua pihak bergerak bersama, pembangunan akan terasa manfaatnya langsung bagi rakyat,” tandas Mori.
Sebelumnya, Mori Hanafi mengungkapkan bahwa pemerintah pusat telah menetapkan pembangunan Jembatan Lewa Mori di Teluk Bima sebagai proyek prioritas nasional tahun 2026 dengan nilai investasi mencapai Rp 1 triliun yang bersumber dari APBN.
Ia menjelaskan, rencana pembangunan ini sebenarnya sudah lama digagas, namun kerap tertunda karena kurangnya pengawalan dari berbagai pihak. Kini, seluruh persiapan administrasi, termasuk pembebasan lahan oleh Pemkab Bima, telah tuntas.
“Pembangunan jembatan Lewa Mori selama ini terus ditunda karena tidak ada yang mengawalnya. Padahal, administrasinya sudah selesai dan lengkap, termasuk juga pembebasan lahan,” ujar Mori kepada media ini Maret lalu.
Pembuatan Detail Engineering Design (DED) senilai Rp 3 miliar ditargetkan rampung pada pertengahan tahun ini. Pekerjaan fisik jembatan dijadwalkan dimulai pada 2026 dengan masa konstruksi sekitar tiga tahun.
Menurut perencanaan, total panjang infrastruktur ini mencapai 2,1 kilometer, terdiri dari 600 meter jembatan utama dan 1,5 kilometer jalan penghubung.
Sebagai anggota Komisi V DPR RI yang membidangi infrastruktur dan perhubungan, Mori menegaskan bahwa kehadiran Jembatan Lewa Mori akan menjadi solusi nyata bagi konektivitas wilayah.
“Jembatan ini akan menghubungkan Sondosia dan Kalaki, sekaligus memangkas waktu tempuh dari Kabupaten Bima ke Kota Bima,” jelasnya.
Lebih jauh, Mori menilai jembatan tersebut juga akan membuka akses ke sejumlah objek vital seperti Bandara Sultan Muhammad Salahuddin (SMS) Bima dan RSUD Sondosia, sehingga berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat.
“Aksesnya jadi mudah, konektivitas meningkat, dan ekonomi masyarakat akan ikut tumbuh,” tutupnya optimistis.












