SUMBAWAPOST.com, Bali- Tiga provinsi di kawasan selatan Indonesia, yakni Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), resmi memulai langkah besar menuju integrasi pembangunan kawasan. Kolaborasi strategis ini diawali dengan kick-off meeting Kerja Sama Regional Bali, NTB, dan NTT (KRBNN) yang digelar di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Senin (3/11).
Pertemuan tersebut menjadi tonggak awal penyusunan kerja sama lintas wilayah yang diharapkan mampu memperkuat konektivitas, pemerataan pembangunan, dan daya saing kawasan selatan Indonesia di masa depan.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar formalitas antarprovinsi, tetapi bentuk nyata kolaborasi untuk memaksimalkan potensi daerah.
“Potensi itu tidak saling melemahkan tapi justru saling menguatkan. Salah satu bagian di mana penting dari kerja sama ini adalah sharing of best practices, karena masing-masing provinsi itu punya kebijakan-kebijakan yang baik, yang bisa saling kita tiru,” ujarnya.
Iqbal menjelaskan, kerja sama ini akan diarahkan pada integrasi di sejumlah sektor strategis seperti pariwisata, energi, dan perhubungan baik udara, darat, maupun laut serta 10 bidang kerja sama lain yang akan diperkuat bersama.
“Ada aspek di mana kita sudah siap melakukan integrasi yaitu di pariwisata, kemudian energi, kemudian di perhubungan. Jadi baik udara, darat, maupun laut. Kemudian ada 10 aspek di mana kita bisa memperkuat kerja sama,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster menuturkan bahwa hasil pertemuan ini akan menjadi dasar penyusunan dokumen Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS).
“Itu akan dirumuskan menjadi MoU yang akan dilaksanakan di NTB tanggal 25 November nanti, dan yang merumuskan hasil pertemuan tadi menjadi MoU dan juga perjanjian kerja sama, PKS, adalah Pak Gubernur NTB yang akan didampingi oleh para Kepala Bappeda dari Bali, Bappeda NTB dan Bappeda Provinsi, serta Kepala Dinas yang terkait. Kemudian tindak lanjut lagi adalah penandatanganan kerja sama di PKS dilakukan di NTT pada tanggal 22 Desember nanti,” jelasnya.
Koster menegaskan, semangat KRBNN bukan sekadar nostalgia atas hubungan historis tiga provinsi ini, melainkan tekad bersama untuk memperkuat kolaborasi strategis menghadapi tantangan pembangunan masa kini dan masa depan.
“Ikatan kami tadi spiritnya masih sangat kuat untuk meneruskan spirit kerja sama, melanjutkan historis, bukan kita bernostalgia, tapi kita melihat sejarah, perkembangan saat ini dan juga kebutuhan di masa yang akan datang perlu kita bersinergi, berkolaborasi, tiga provinsi, Bali, NTB, NTT. Tadi sudah sangat produktif pertemuannya, sangat bagus. Kami akan fokus kerja sama dengan tiga provinsi ini saat ini,” ungkapnya.
Dari Nusa Tenggara Timur, Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena menilai KRBNN sebagai wujud nyata kontribusi kawasan selatan dalam mendukung pembangunan nasional, terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang menjadi prioritas dalam RPJMN 2025-2029.
“Kami menyangga di bagian selatan Republik ini dan kerja sama ini mudah-mudahan nanti membuat kami, NTT, NTB, dan Bali ini makin kuat secara masing-masing provinsi maupun kawasan. Dan yang kedua tentu terkait dengan tugas dari Jakarta bahwa tiga daerah ini kami sebagai penyumbang untuk dan memperkuat diri aspek pariwisata dan ekonomi kreatif. Jadi total sumbangan dari tiga daerah ini untuk Republik itu 2,8 persen. Dan terus akan kami tingkatkan ya, baik dari aspek pariwisata dan ekonomi kreatif dan aspek-aspek lain,” ujarnya.
Melkiades juga mengajak masyarakat dan diaspora dari ketiga provinsi untuk ikut berperan aktif dalam membangun kawasan selatan Indonesia.
“Jadi warga-warga diaspora NTB, NTT, Bali mau kita ajak juga terlibat bareng-bareng bangun daerah tiga ini dengan baik,” tambahnya.
Adapun sepuluh bidang yang akan dikolaborasikan dalam KRBNN meliputi: sosial, kebencanaan, pariwisata, ketenteraman dan ketertiban, pertanian dan ketahanan pangan, komunikasi dan informatika, perindustrian dan perdagangan, perhubungan, kelautan dan perikanan, serta penanaman modal.












