SUMBAWAPOST.com, Lombok Tengah– Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTB tengah merancang langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani tembakau, khususnya di Pulau Lombok. Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri peringatan Hari Tani Nasional 2025 di Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur, Rabu (23/9) sore.
Gubernur menyoroti bahwa Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) selama ini belum dirasakan secara langsung oleh petani maupun buruh tani. Karena itu, pemerintah provinsi berkomitmen mencari skema agar manfaat DBHCHT dapat sampai langsung ke masyarakat. Salah satu opsi yang sedang dikaji adalah perubahan pola kemitraan yang diatur melalui peraturan daerah, sehingga benar-benar berpihak kepada petani.
“Salah satunya yang sedang kita jajaki adalah asuransi untuk petani tembakau, asuransi produksinya. Dalam hal kegagalan, misalnya karena hujan, ongkos produksinya bisa dikembalikan oleh sistem asuransi ini,” terang Gubernur.
Ia menegaskan, pemerintah akan berupaya keras agar kesulitan yang dialami petani tidak terulang di masa mendatang.
“Kita akan coba memperbaiki situasi. Sebagai pimpinan, ini salah satu tanggung jawab saya. Meskipun ini sebagian di luar kewenangan provinsi, saya tetap minta maaf atas situasi ini dan kami akan melakukan yang terbaik agar tidak terjadi lagi, insyaa Allah,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gubernur menekankan pentingnya keberpihakan pemerintah tidak hanya kepada petani, tetapi juga kepada pengusaha. Langkah ini diharapkan mampu membangun hubungan bisnis yang sehat antara perusahaan dan petani, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Acara peringatan Hari Tani Nasional 2025 ini juga dihadiri Direktur Aneka Kacang dan Umbi Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Dyah Susilokarti, Ketua Umum Serikat Tani Nelayan, Ahmad Rifai, serta Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Muhammad Rifai.












