SUMBAWAPOST.com, Lombok Tengah – Santri bukan lagi sekadar mengaji. Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal, dengan tegas menyatakan bahwa pesantren harus bertransformasi menjadi pusat kekuatan ekonomi. Dalam Musyawarah Pimpinan Pusat IKA Al-Manshuriyah di Lombok Tengah Rabu 19 Maret 2025, ia menggemparkan hadirin dengan tantangan besar bagi alumni pesantren: Jadilah pengusaha sukses.
Dengan tema “Hidmah Alumni yang Mandiri dan Berdaya Saing”, Miq Iqbal sapaan akrabnya menegaskan bahwa santri harus punya mental entrepreneur. Menurutnya, kewirausahaan bukan sekadar berjualan, tetapi bagaimana seseorang berkhidmat penuh dalam suatu bidang dan membawa perubahan besar.
“Entrepreneur itu bukan cuma dagang Ini soal totalitas. Bisa di bisnis, bisa di sosial, yang penting mindset mandiri,” tegasnya.
Namun, bukan hanya soal bisnis semata. Miq Iqbal mengungkap misi dahsyat di balik kemandirian ekonomi pesantren. Ia yakin bahwa jika pesantren mandiri secara ekonomi, martabatnya akan naik, dakwah makin kuat, dan masa depan Islam semakin gemilang.
Lebih dari itu, ia mengingatkan bahwa pesantren bukan pemain baru dalam sejarah Indonesia. Dari dulu, pesantren melahirkan tokoh-tokoh besar yang berjuang untuk bangsa. Kini, tantangannya berbeda: bukan hanya melahirkan ulama, tapi juga miliarder yang tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama.
“Kalau dulu santri pegang senjata untuk merdeka, sekarang santri harus pegang bisnis untuk berdaulat,” serunya penuh semangat.
Sebagai penutup, Miq Iqbal memberikan pesan tajam: “Living locally, thinking globally. Pesantren kita mungkin ada di pelosok, tapi visinya harus mendunia,”terangnya.












