SUMBAWAPOST.com, Jakarta – Dunia pendidikan tinggi Islam di Tanah Air kembali mencatat sejarah penting. Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., melantik sejumlah pejabat strategis di lingkungan Kementerian Agama pada Rabu (tanggal pelantikan) di Gedung Kemenag RI, Jalan Banteng, Jakarta.
Para pejabat yang dilantik terdiri dari pejabat eselon II, para Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), hingga Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama dari berbagai daerah. Salah satu yang paling disorot adalah Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag., yang kembali dipercaya menahkodai Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram untuk periode 2025–2029.
Dalam sambutannya, Menteri Nasaruddin menegaskan pelantikan ini bukan sekadar formalitas. “Tidak ada waktu untuk berjalan santai, apalagi berhenti. Semua harus bergerak cepat, bekerja tuntas, dan hadir dengan solusi nyata,” tegasnya, yang langsung disambut tepuk tangan hadirin, dalam keterangan yang diterima media ini, kamis 31 Juli 2025.
Rektor UIN Mataram dua periode itu dikenal sebagai sosok yang berhasil membawa kampus kebanggaan masyarakat NTB tersebut ke level yang lebih maju. Di bawah kepemimpinannya, UIN Mataram mampu memperkuat integrasi keilmuan, spiritualitas, serta inovasi kelembagaan.
Dengan perpanjangan amanah ini, Prof. Masnun Tahir diharapkan mampu mengakselerasi visi besar kampus menuju keunggulan akademik sekaligus memperluas kebermanfaatan sosial. “Ini tanggung jawab besar yang harus saya jalankan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya singkat usai pelantikan.
Turut hadir mendampingi pelantikan tersebut sejumlah pimpinan UIN Mataram, termasuk para Wakil Rektor, para Dekan, dan tim Humas. Mereka menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap keberlanjutan kepemimpinan Prof. Masnun Tahir, sembari berharap adanya terobosan baru yang lebih progresif di masa mendatang.
Pelantikan ini menjadi momentum penting bagi Kementerian Agama RI untuk memperkuat soliditas dan kerja kolaboratif di seluruh lini. “Semua harus satu irama: melayani dengan hati, bekerja dengan integritas, dan mengabdi untuk negeri,” tutup Menteri Nasaruddin dengan penuh semangat.












