SUMBAWAPOST.com, Lombok Timur- Di Pusat Budidaya Lobster Terbesar Indonesia, Telong-Elong, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi NTB bersama UPT KKP Balai Budidaya Laut Lombok serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur menggelar pertemuan dengan hampir 100 perwakilan pembudidaya lobster se-NTB.
Pertemuan ini digelar untuk menanggapi fluktuasi harga lobster yang kerap terjadi, sekaligus merumuskan strategi bersama dalam menghadapi potensi permasalahan di sektor budidaya lobster.
Hasil penting dari forum ini adalah terbentuknya Asosiasi Pembudidaya Lobster NTB, yang akan difasilitasi menjadi wadah koperasi strategis pemerintah. Asosiasi ini diharapkan mampu menjadi mitra dalam merumuskan pembangunan dan pengembangan budidaya lobster berbasis co-management di NTB.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, Muslim, menegaskan, kehadiran asosiasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi pembudidaya. “Dengan asosiasi ini, para pembudidaya tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, melainkan terorganisir dalam satu wadah yang solid,” ujar Muslim. Senin (22/9).
Ke depan, model pengelolaan bersama atau co-management ini diharapkan mampu menjamin keberlanjutan usaha budidaya lobster di NTB, sekaligus memberikan kepastian dan kesejahteraan bagi para pembudidaya.
Selain itu, pemerintah berkomitmen memfasilitasi asosiasi untuk segera bertemu dengan calon offtaker yang berkelanjutan, menciptakan mekanisme harga yang lebih bersaing, adil, dan saling menguntungkan bagi semua pihak.
Dengan langkah ini, NTB tidak hanya memperkuat posisi pembudidaya, tetapi juga menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun sektor lobster yang profesional dan berkelanjutan.












